88 Pelajar Ikuti Wawancara Calon Paskibraka Probolinggo Tahun 2025

88 Pelajar Ikuti Wawancara Calon Paskibraka Probolinggo Tahun 2025 (duh/Pers)

Share

SUARAGONG.COM – Suasana semangat dan antusias tampak memenuhi ruang pertemuan Kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Probolinggo pada Sabtu, 19 April 2025. Sebanyak 88 pelajar tingkat SMA dari berbagai penjuru Kabupaten Probolinggo menjalani tes wawancara sebagai bagian dari proses seleksi Calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Tahun 2025.

88 Pelajar Ikuti Wawancara Calon Paskibraka Probolinggo Tahun 2025

Tahapan ini merupakan kelanjutan dari serangkaian seleksi sebelumnya, yakni tes Peraturan Baris Berbaris (PBB) dan kesamaptaan, yang dilaksanakan di Lapangan Kompleks Diklat BKPSDM pada Rabu, 16 April 2025, sejak pukul 05.00 WIB. Tes tersebut diawasi langsung oleh para penguji dari Bakesbangpol, Dinas Kesehatan (Dinkes), serta aparat TNI dan Polri.

Dari total 88 peserta yang mengikuti wawancara, hanya 76 pelajar terbaik yang nantinya akan dinyatakan lolos dan ditetapkan sebagai calon anggota Paskibraka tingkat Kabupaten Probolinggo tahun 2025. Komposisinya terdiri dari 38 pelajar putra dan 38 putri. Sementara itu, dua putra dan dua putri terbaik akan melaju ke tingkat Provinsi Jawa Timur, mewakili Kabupaten Probolinggo.

Artinya, 12 peserta harus menerima kenyataan bahwa langkah mereka terhenti di tahap wawancara ini. Keputusan ini berdasarkan hasil penilaian tim penguji yang mempertimbangkan berbagai aspek, mulai dari komitmen pribadi, kemampuan komunikasi, hingga kesiapan mental dan fisik.

Baca Juga : Revitalisasi Alun-Alun Kota Probolinggo Siap Dilanjutkan Dengan Anggaran Rp 10 Miliar

Fokus pada Komitmen dan Kesiapan Penuh

Kepala Bakesbangpol Kabupaten Probolinggo Doddy Nur Baskoro, melalui Kepala Bidang Hubungan Antar Lembaga Dany Indra Rudianto, menyampaikan bahwa komitmen peserta menjadi perhatian utama. Pihaknya menekankan pentingnya keseriusan dalam mengikuti rangkaian pelatihan yang cukup intensif menjelang HUT Kemerdekaan RI.

“Kalau memang serius ingin jadi Paskibraka, peserta harus siap menomorsatukan tugas ini. Termasuk bila harus absen dari kegiatan lain seperti turnamen olahraga atau agenda lain yang bisa mengganggu latihan,” ujar Dany.

Lebih lanjut, peserta yang dinyatakan lolos wawancara wajib menandatangani surat pernyataan bermaterai sebagai bentuk kesiapan dan tanggung jawab penuh untuk mengikuti seluruh proses pelatihan. Dalam surat itu, peserta juga berkomitmen tidak mengundurkan diri di tengah jalan.

Ajang Pembentukan Generasi Muda Disiplin dan Tangguh

Paskibraka bukan sekadar baris-berbaris. Proses seleksi ini menjadi tahap awal dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya disiplin, tetapi juga memiliki jiwa nasionalisme tinggi dan mampu memikul tanggung jawab besar sebagai pengibar Sang Saka Merah Putih pada momen sakral 17 Agustus nanti.

“Selain menjadi kebanggaan tersendiri, terpilih sebagai anggota Paskibraka juga menjadi momen penting dalam perjalanan hidup para pelajar. Ini pengalaman yang bisa membentuk karakter mereka ke depan,” ungkap Dany.

Pihak penyelenggara berharap, proses seleksi yang ketat ini akan melahirkan sosok-sosok muda inspiratif yang siap menjadi panutan di lingkungan sekolah dan masyarakat. Dukungan dari orang tua dan sekolah juga menjadi kunci keberhasilan dalam setiap tahapan.

Langkah Awal Menuju Tugas Mulia

Mewakili ratusan pelajar se-Kabupaten Probolinggo yang mendaftar sejak awal, 88 pelajar ini telah melalui perjalanan yang cukup panjang. Mulai dari tahap administrasi, uji kemampuan fisik, kedisiplinan, hingga wawancara. Seleksi ini menjadi cerminan dari kualitas generasi muda Probolinggo yang siap melangkah ke level yang lebih tinggi.

“Dengan seleksi ketat dan antusiasme peserta yang luar biasa. Kami yakin Kabupaten Probolinggo bisa mencetak duta muda terbaik untuk mengemban tugas negara,” tutup Dany dengan penuh optimisme.

Bagi peserta yang belum berhasil lolos, proses ini bukan akhir dari segalanya. Justru ini menjadi momen evaluasi untuk terus belajar dan mengasah kemampuan. Karena semangat kebangsaan dan kedisiplinan sejatinya bisa ditunjukkan di banyak tempat, tidak hanya lewat seragam Paskibraka.(Duh/aye)

Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News