BATU, SUARAGONG.COM – Ajang Talenta Siswa Jawa Timur 2025 di Sekolah Alkitab, dibuka langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, di Sekolah Alkitab Kota Batu, Senin (21/4/2025) kemarin. Ajang Talenta ini merupakan kompetisi bertingkat yang pemenangnya akan berkompetisi di tingkat yang lebih tinggi.
Ajang Talenta Siswa Jawa Timur 2025: Wujudkan Indonesia Emas 2045
Untuk jenjang pendidikan khusus, cabang yang dilombakan adalah Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N), Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), serta Lomba Kompetensi Siswa Pendidikan Menengah (LKS Dikmen).
Untuk jenjang dasar adalah FLS2N, O2SN, dan Olimpiade Sains Nasional (OSN). Jenjang menengah pertama dilombakan FLS2N, O2SN, OSN, Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI), serta Gala Siswa Indonesia.
Sedangkan untuk jenjang menengah atas adalah OSN, FLS2N, O2SN, OPSI, LKS Dikmen, serta Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI).
Didampingi oleh Walikota Batu Nurrochman, Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Maria Veronica Irene Herdijono, dan Kepala Dinas Pendidikan Jatim Aries Agung Paewai, Gubernur Khofifah memacu semangat seluruh siswa agar semangat dan semakin berprestasi di ajang kompetisi pendidikan yang lebih tinggi demi menyongsong Indonesia Emas 2045.
Baca Juga : Tahap Akhir, Lomba Desa dan Kelurahan Kota Batu 2025
Identifikasi Talenta Daerah
Menurutnya, kompetensi ini penting karena menjadi bagian dari identifikasi talenta daerah. Sehingga menguatkan peran putra-putri Jawa Timur sebagai pemimpin masa depan.
“Saya optimis dengan kompetensi dan prestasi siswa Jatim semakin meningkat sehingga dapat mewujudkan Indonesia Emas 2045,” katanya.
“Nanti di 2045 saat Indonesia Emas, Insya Allah posisi-posisi strategis di negeri ini akan sangat banyak diisi oleh anak-anak yang dididik dan dibesarkan di Bumi Majapahit Jawa Timur. Tidak perlu menunggu 20 tahun, karena dengan capaian yang kita miliki dalam kurun waktu 10 tahun ke depan, kita bisa songsong Indonesia Emas dengan matang,” imbuhnya.
Hal tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, Jawa Timur secara konsisten mengukirkan prestasi baik di tingkat nasional maupun internasional.
“Saya ingin menyampaikan bahwa dulu juara umum OSN selama 18 tahun berturut-turut dipegang oleh provinsi lain. Setelah kita kerja keras bersama mulai empat tahun yang lalu juara umum itu bisa kita persembahkan untuk Jawa Timur,” tandas Gubernur Khofifah.
“Begitu juga dengan LKS Dikmen, sejak tiga tahun lalu juara umum bisa kita bawa pulang ke Bumi Majapahit. Ini bukan sesuatu yang bimsalabim. Ini butuh telaten dan kerja keras kita semua,” jelasnya.
Untuk itu, Gubernur Khofifah berkomitmen agar Pemerintah Provinsi Jawa Timur selalu memfasilitasi secara penuh pendidikan di daerah. Sehingga dapat memaksimalkan potensi yang dimiliki setiap anak.
“Maka cita-cita Indonesia Emas 2045 ini juga sangat tergantung kepada support ekosistem dan fasilitas yang diberikan oleh pemerintah. Karena prestasi yang kita capai selama ini adalah karena ada semangat yang luar biasa pada murid-murid yang didukung oleh tenaga pendidik dan Dinas Pendidikan,” pungkasnya.
Baca Juga : Evandra Florasta: Gelandang Muda Asal Malang di Asia U-17 2025
Bentuk Talenta Muda dengan Karakter Mulia
Meski begitu, Gubernur Khofifah menekankan bahwa tujuan dari Ajang Talenta ini bukan saja hanya mengejar capaian-capaian prestasi semata, namun juga karakter mulia.
“Kita memang ingin anak-anak kita berprestasi, tapi yang tak kalah penting kita juga mau mereka berkarakter. Dnegan begitu, mereka bisa menjadi bagian yang sangat penting karena negeri ini harus diantar bukan sekedar dengan prestasi tapi juga dengan warga bangsa dan pemimpin-pemimpin yang berkarakter,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Maria Veronica Irene Herdijono mengatakan bahwa Puspresnas memiliki Sistem Informasi Manajemen Talenta. Yang di dalamnya mencakup prestasi murid-murid dari SD sampai perguruan tinggi.
“Dan Jatim saat ini nomor satu dalam sistem manajemen informasi talenta kami. Jumlah terbanyak mencatatkan prestasi dalam sistem tersebut. Ini adalah merupakan bagian dari perwujudan desain besar manajemen talenta nasional,” jelasnya. (Mf/aye)
Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News