Akibat Cuaca Buruk, Harga Ikan di Probolinggo Naik

Pedagang ikan di TPI Mayangan menata dagangan di tengah kenaikan harga akibat nelayan tak melaut.

Share

SUARAGONG.COM – Harga ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Mayangan, Kota Probolinggo mengalami lonjakan cukup tajam dalam tiga hari terakhir. Pemicunya adalah cuaca buruk yang membuat banyak nelayan setempat tidak bisa melaut, sehingga pasokan ikan lokal menurun drastis.

Harga Ikan di TPI Mayangan Melonjak, Nelayan Probolinggo Tak Melaut Akibat Cuaca Buruk

Kondisi ini tidak hanya berdampak pada pedagang dan konsumen, tetapi juga memengaruhi rantai distribusi komoditas perikanan di wilayah Probolinggo. Meski stok di pasaran masih terlihat cukup, sebagian besar merupakan suplai dari luar kota, yang otomatis membuat harga jual ikut meningkat.

Kenaikan Harga pada Beragam Jenis Ikan

Sejumlah jenis ikan mengalami kenaikan yang cukup terasa. Ikan tongkol kini dijual Rp24 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp21 ribu/kg. Ikan mangla naik menjadi Rp17 ribu/kg dari Rp15 ribu/kg.

Kenaikan juga terjadi pada ikan dorang yang kini dibanderol Rp45 ribu/kg dari harga awal Rp40 ribu/kg. Ikan benggol turut terdampak dengan harga baru Rp30 ribu/kg dari Rp27 ribu/kg. Bahkan ikan lemuru yang biasanya lebih terjangkau kini naik menjadi Rp18 ribu/kg dari Rp15 ribu/kg.

Para pedagang mengakui kenaikan ini membuat sejumlah pembeli mengurangi jumlah belanja, terutama pelaku usaha kuliner dan rumah makan yang sangat bergantung pada bahan baku ikan segar.

Baca Juga :

Cuaca Buruk Bikin Nelayan Tak Melaut

Fredi, salah satu pedagang di Pasar Ikan Mayangan, mengungkapkan bahwa lonjakan harga sudah terjadi sejak tiga hari lalu dengan kenaikan berkisar antara Rp2 ribu hingga Rp5 ribu per kilogram.

“Naiknya harga ikan ini sudah terjadi sejak tiga hari lalu, dengan kenaikan antara Rp2 ribu hingga Rp5 ribu per kilogram,” ujarnya, Sabtu (29/11/2025).

Menurutnya, stok yang beredar di pasar saat ini sebagian besar datang dari daerah lain seperti Malang, Situbondo, dan Pasuruan. Minimnya hasil tangkapan nelayan lokal membuat pedagang bergantung pada pasokan luar daerah.

Hal senada juga disampaikan Sulama, pedagang lainnya. Ia menuturkan bahwa angin muson barat membuat ombak tinggi sehingga nelayan memilih tidak melaut.

“Mahalnya harga ikan meski stok banyak karena nelayan Kota Probolinggo banyak yang tidak melaut akibat angin kencang dalam beberapa hari terakhir,” kata Sulama.

Ia memperkirakan kondisi angin muson barat masih akan berlangsung sekitar dua pekan, sehingga harga ikan kemungkinan tetap tinggi dalam waktu dekat.

Baca Juga : APBD Kabupaten Probolinggo 2026 Resmi Disahkan

Dampak bagi Konsumen dan Pedagang

Lonjakan harga ikan ini menjadi tantangan tersendiri bagi pedagang. Mereka harus tetap menyediakan ikan segar, namun tidak bisa menaikkan harga terlalu tinggi agar tidak kehilangan pembeli.

Bagi konsumen rumah tangga maupun pelaku usaha kuliner, kenaikan harga tersebut turut memengaruhi anggaran belanja. Banyak yang terpaksa beralih ke jenis ikan yang lebih murah atau mengurangi jumlah pembelian.

Harapan Stabilitas Cuaca dan Pasokan Lokal

Masyarakat dan pedagang berharap cuaca segera membaik agar nelayan bisa kembali melaut. Pasokan ikan lokal yang normal diharapkan dapat menstabilkan harga dan mengurangi ketergantungan pada pasokan luar daerah.

Kenaikan harga ini menjadi pengingat bahwa sektor perikanan sangat dipengaruhi kondisi cuaca dan aktivitas nelayan, sehingga sinergi antara nelayan, pedagang, dan pemerintah sangat dibutuhkan untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan komoditas. (DUh/Pedagang ikan di TPI Mayangan menata dagangan di tengah kenaikan harga akibat nelayan tak melaut.Aye/sg)