Gaes !!! Six Degrees of Separation Theory, Ketika Kita Terkoneksi dengan Siapa Saja

Share

SUARAGONG.COM Pernahkah kamu merasa dunia ini terasa lebih kecil dari yang seharusnya? Mungkin saat kamu mendengar temanmu berbicara tentang seseorang yang ternyata merupakan teman dari temanmu. Ini adalah konsep yang disebut sebagai “Six Degrees of Separation,” yang mengklaim bahwa setiap orang di dunia ini terhubung satu sama lain melalui maksimal enam langkah. Mari kita eksplorasi lebih dalam tentang teori ini dan bagaimana pengalamanku mengajarkan tentang koneksi antarmanusia.

Ketika pertama kali mendengar tentang teori ini, saya skeptis. Seperti banyak orang, saya berpikir bahwa menghubungkan diri saya dengan seseorang yang tinggal di belahan dunia lain adalah hal yang mustahil. Namun, pengalaman pribadi saya menunjukkan sebaliknya. Suatu ketika, saya berada di sebuah acara networking dan bertemu seorang wanita yang sangat menarik. Kami mulai berbicara dan dia menyebutkan bahwa dia tinggal di kota yang sama dengan sepupu saya. Koneksi itu membuat saya terkejut dan akhirnya kami berdua saling berbagi informasi tentang keluarga kami.

Dari pengalaman ini, saya belajar bahwa tidak peduli seberapa jauh kita berpikir kita terpisah, selalu ada cara untuk menemukan keterhubungan. Dalam era digital ini, dengan media sosial yang menghubungkan kita lebih dari sebelumnya, kita memiliki potensi untuk menjelajahi koneksi ini dengan lebih mudah. Misalnya, jika kamu mencari seseorang di LinkedIn, mungkin kamu akan menemukan bahwa kamu memiliki beberapa koneksi yang sama, atau bahkan orang yang sama yang menjadi referensi kerja.

Saya juga ingat saat saya mencoba mencari pekerjaan baru. Dalam pencarian saya, saya terhubung dengan seorang rekan lama di media sosial yang ternyata memiliki posisi di perusahaan impian saya. Kami berbincang-bincang, dan dia memberi saya saran berharga tentang proses rekrutmen. Saya merasa beruntung bisa terhubung dengan dia karena jika tidak, mungkin saya tidak akan mendapatkan kesempatan itu.

Tapi mari kita bicara tentang beberapa tips praktis tentang bagaimana cara memanfaatkan teori ini dalam kehidupan sehari-hari. Pertama, jangan ragu untuk memperluas jaringanmu. Saat kamu bertemu dengan orang baru, tanyakan tentang latar belakang mereka dan siapa yang mereka kenal. Kamu tidak pernah tahu siapa yang mungkin bisa membantu atau memberi inspirasi. Selanjutnya, aktiflah di media sosial. Platform seperti LinkedIn, Facebook, dan Instagram bukan hanya untuk berbagi momen, tetapi juga untuk menjalin koneksi yang bisa berujung pada peluang baru.

Mungkin satu hal yang membuat banyak orang ragu adalah ketidakpastian. Bagaimana jika orang yang kita hubungi tidak merespons? Itu adalah risiko yang harus dihadapi. Ingat, setiap orang memiliki kesibukan masing-masing. Jadi, jika kamu tidak mendapat balasan, jangan terlalu kecewa. Cobalah lagi dengan pendekatan yang berbeda, atau hubungi orang lain yang mungkin lebih terbuka untuk berkomunikasi.

Dalam perjalanan mencari koneksi, kita juga harus siap menerima keberagaman. Setiap orang memiliki cerita, pengalaman, dan latar belakang yang berbeda. Dengan mendengarkan dan belajar dari mereka, kita bisa mendapatkan perspektif baru. Hal ini akan memperluas pemahaman kita dan membuat kita lebih menghargai hubungan yang kita bangun.

Baca juga : Apa Itu Red String Theory?

Akhirnya, jangan lupa untuk menjaga hubungan yang sudah ada. Terkadang kita terlalu fokus mencari koneksi baru sehingga melupakan pentingnya memperkuat yang sudah ada. Sesekali kirim pesan atau ajak teman-temanmu untuk bertemu. Dengan cara ini, kamu tidak hanya mempertahankan hubungan, tetapi juga membuka kemungkinan untuk koneksi baru yang mungkin muncul dari orang-orang yang sudah kamu kenal.

Jadi, apakah kita benar-benar terhubung dalam enam langkah? Saya tidak ragu untuk mengatakan bahwa kita lebih dekat dari yang kita kira. Melalui pengalaman pribadi dan hubungan yang saya bangun, saya telah melihat kekuatan dari teori ini dalam tindakan. Dengan mengingat bahwa setiap orang memiliki potensi untuk membuka pintu baru, kita seharusnya lebih proaktif dalam mencari dan merawat koneksi kita. Siapa tahu, mungkin satu langkah kecil bisa membawamu pada peluang besar yang tak terduga. (acs)