Suaragong.com – Negara-negara anggota ASEAN berencana mengadakan pertemuan tingkat menteri di Thailand akhir bulan ini untuk membahas krisis yang melanda Myanmar sejak kudeta militer pada 2021. Hal ini disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Roy Soemirat, dalam konferensi pers pada Kamis (5/12/2024).
Pertemuan ini diadakan atas undangan Laos, yang saat ini memegang presidensi ASEAN. Pertemuan akan fokus pada cara-cara untuk menangani krisis di Myanmar, termasuk implementasi rencana konsensus lima poin yang disepakati oleh ASEAN. Konsensus ini disepakati pada April 2021, beberapa bulan setelah militer Myanmar menggulingkan pemerintahan yang terpilih secara demokratis. Namun, hingga kini, implementasi dari konsensus tersebut terbilang lambat dan minim kemajuan.
Sejak kudeta, Myanmar terjebak dalam konflik bersenjata antara junta militer dan kelompok pemberontak. Junta militer Myanmar telah mengabaikan seruan dari negara-negara tetangga di Asia Tenggara untuk menghentikan permusuhan dan terlibat dalam dialog dengan lawan-lawan politik mereka.
Pada pertemuan puncak ASEAN di bulan Oktober, blok ini menyerukan “penghentian kekerasan segera” dan penciptaan “lingkungan yang kondusif untuk bantuan kemanusiaan serta dialog nasional inklusif yang dipimpin oleh Myanmar”.
Rencananya, pertemuan menteri ini akan dimulai pada 20 Desember 2024. Menteri Luar Negeri Indonesia diperkirakan akan hadir untuk mendalami perkembangan terbaru dalam krisis Myanmar dan mencari solusi yang dapat diterima oleh semua pihak yang terlibat.
Baca Juga : Gaes !!! ASEAN: “Balkan-nya Asia Tenggara” – Keberagaman dan Tantangan Geopolitik
Jangan Lupa ikuti terus Informasi, Berita artikel paling Update dan Trending Di Media Suaragong !!!. Jangan lupa untuk ikuti Akun Sosial Media Suaragong agar tidak ketinggalan di : Instagram, Facebook, dan X (Twitter). (Fz/Sg).