Banjir Meluas di Aceh Utara, 44 Ribu Warga Terdampak

Banjir besar kembali melanda Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, (BPBD) Aceh Utara menyebutkan banjir merendam 19 kecamatan

Share

SUARAGONG.COM – Banjir besar kembali melanda Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh. Akibat tingginya curah hujan dan meluapnya sejumlah sungai utama seperti Krueng Pase, Krueng Keureuto, Krueng Peutou, Krueng Pirak, Krueng Ajo, Krueng Sawang, Krueng Jambo Aye hingga Krueng Nisam, puluhan ribu warga terpaksa mengungsi. Total ada 35 titik pengungsian, sementara aktivitas masyarakat hampir lumpuh total.

Banjir Meluas di Aceh Utara, 44 Ribu Warga Mengungsi di 35 Titik: Infrastruktur Lumpuh Total

“Data sementara ada 35 titik pengungsian dan hampir seluruh Kabupaten Aceh Utara lumpuh total akibat bencana banjir,” kata Juru Bicara Pemerintah Aceh Utara, Muntasir Ramli, dikutip dari Antara, Jumat (28/11/2025).

Laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara per Rabu (26/11/2025) pukul 10.30 WIB menyebutkan banjir merendam 19 kecamatan. Beberapa wilayah terdampak paling luas antara lain Tanah Jambo Aye (22 gampong), Seuneddon (20), Baktiya (40), Lhoksukon (28), hingga Pirak Timu (19).

Total warga terdampak mencapai 46.830 jiwa (17.742 KK), sementara pengungsi yang sudah tercatat mencapai 44.350 jiwa (14.713 KK) yang tersebar di 35 lokasi. Kelompok rentan seperti ibu hamil (64 orang), balita (490), lansia (526), dan penyandang disabilitas (12) turut dievakuasi.

Banjir juga menyebabkan kerusakan bangunan tempat tinggal dengan rincian 13 rumah rusak berat, 67 rusak sedang, dan 50 rusak ringan.

Sawah–Tambak Terendam, Tanggul Jebol, Jembatan Putus

Selain melumpuhkan permukiman, banjir turut menggenangi 699 hektare sawah dan 571 hektare tambak milik warga. Sementara itu, sembilan lokasi tanggul jebol dan satu jembatan di Krueng Sawang putus, sehingga memutus akses antarwilayah dan menghambat distribusi bantuan.

Situasi semakin sulit karena jaringan internet di beberapa desa hilang akibat banjir, membuat koordinasi evakuasi dan distribusi logistik menjadi terhambat.

Status Tanggap Darurat Ditetapkan 14 Hari

Pemerintah Aceh Utara resmi meningkatkan status siaga menjadi tanggap darurat bencana banjir berdasarkan Surat Bupati Nomor 360/851/2025. Status ini berlaku selama 14 hari. Mulai 25 November hingga 8 Desember 2025.

Bupati Aceh Utara, Ismail A. Jalil, memerintahkan Dinas PUPR untuk segera menurunkan alat berat demi melakukan normalisasi di titik-titik yang tersumbat agar genangan lebih cepat surut.

“Para camat agar tetap berada di tempat dan menghimpun informasi di lapangan untuk segera disampaikan kepada pimpinan, dan kepala Dinas Sosial diminta segera menyalurkan bantuan masa panik ke lokasi pengungsian,” kata Ismail.

Hingga saat ini, kebutuhan paling mendesak bagi warga terdampak meliputi:

  • bantuan evakuasi dan penyelamatan,
  • makanan pokok,
  • logistik masa darurat,
  • serta alat berat untuk normalisasi sungai.

Pemerintah juga mengimbau warga yang tinggal di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) agar tetap siaga dan waspada. Karena masih terdapat potensi banjir susulan mengingat curah hujan masih tinggi dan kondisi sungai semakin dangkal. (Aye/sg)