Gaes !!! Blue Economic: Potensi Ekonomi Kelautan Nusantara

Blue Economic: Ekonomi Kelautan Potensi Maritim Nusantara (Media Suaragong)

Share

Suaragong – Blue Economic, yang mencakup semua aktivitas ekonomi yang bergantung pada ekosistem laut dan pesisir, diakui oleh Bank Dunia sebagai sektor dengan nilai tahunan mencapai $1,5 triliun. Sektor ini memiliki peran strategis dalam menghadapi tantangan global terkait perubahan iklim.

Laporan IPCC “Special Report on the Ocean and the Cryosphere in a Changing Climate” (SROCC) menekankan keterkaitan erat antara kondisi laut dan iklim. Dengan kemampuan laut untuk menghasilkan 50 persen oksigen, menyerap 25 persen emisi karbon, dan menangkap 90 persen kelebihan panas dari emisi. Sektor ini berkontribusi signifikan terhadap mitigasi perubahan iklim. Oleh karena itu, penerapan ekonomi biru yang memperhatikan kelestarian ekosistem laut sangat penting.

Tanggapan Dosen Manajemen

Menurut Dosen Manajemen, Indra Lukmana Putra “Di Indonesia, yang merupakan negara kepulauan dengan potensi maritim besar, pengembangan ekonomi biru menjadi fokus utama. Untuk mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan. Strategi ini bertujuan mencapai keseimbangan antara pilar sosial, ekonomi, dan lingkungan dalam pembangunan berkelanjutan.” Ungkapnya.

“Tiga target utama telah ditetapkan untuk mengukur kemajuan sektor ini. Yaitu kontribusi terhadap PDB sektor maritim, penciptaan lapangan kerja, dan pelestarian lingkungan laut.” Ujarnya.

Kontribusi sektor maritim terhadap PDB menjadi salah satu target utama, yang mencerminkan pentingnya sektor ini dalam ekonomi nasional. Targetnya adalah agar kontribusi PDB sektor maritim mencapai 15 persen pada tahun 2045. Yang sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2025-2045. Ini menunjukkan peran sentral sektor maritim dalam menciptakan nilai tambah ekonomi bagi negara.

Lapangan Kerja Sektor Maritim Jadi Fokus Utama

Penciptaan lapangan kerja di sektor maritim juga merupakan fokus utama. Dengan harapan sektor ini dapat menyerap 12 persen dari total lapangan kerja di Indonesia pada tahun 2045. Ini mencerminkan kontribusi sektor maritim terhadap kesejahteraan sosial dan pengurangan pengangguran, serta peranannya dalam memperbaiki kualitas hidup masyarakat pesisir.

Pelestarian lingkungan laut menjadi target penting untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berkualitas. Indonesia berencana untuk meningkatkan kawasan perlindungan laut hingga 30 persen dari total luas perairannya. Atau sekitar 97,5 juta hektar, pada tahun 2045.

Upaya ini bertujuan untuk melestarikan keanekaragaman hayati, memulihkan stok perikanan. Serta menyediakan jasa ekosistem seperti penyerapan karbon. Pelestarian ini juga melindungi ekosistem kritis seperti hutan bakau, padang lamun, dan terumbu karang.

Baca juga: Tonggak Ekonomi Mikro Hari UMKM Nasional

Komitmen terhadap ketiga target ini adalah bagian integral dari visi blue economic Indonesia. Yang bertujuan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan melalui pemanfaatan sumber daya maritim secara efektif. Sambil menjaga kesehatan ekosistem laut. Dengan menerapkan strategi ini, Indonesia berharap dapat mewujudkan potensi ekonomi biru secara optimal sambil menjaga keseimbangan lingkungan. (Ind/rfr)

2 Comments

Gaes !!! Aturan Anti Fraud di Rilis Oleh OJK - Suara Gong 16/08/2024 - 11:30 am

[…] Baca Juga : Gaes !!! Blue Economic: Potensi Ekonomi Kelautan Nusantara […]

Gaes !!! Pertumbuhan Ekonomi Global Alami Perlambatan Pada Kuartal Kedua 2024 - Suara Gong 25/08/2024 - 11:56 am

[…] laporan terbaru oleh Dana Moneter Internasional (IMF). Laporan ini mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi dunia merosot menjadi 2,8%, berkurang dari 3,2% yang tercatat pada kuartal pertama tahun […]

Post Comment