BPS Probolinggo Bahas Evaluasi Statistik & Penyusunan DDA 2025

BPS Kabupaten Probolinggo menggelar FGD Evaluasi Penyelenggaraan Statistik Sektoral serta penyusunan publikasi Daerah Dalam Angka (DDA) 2025

Share

SUARAGONG.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Probolinggo menggelar Focus Group Discussion (FGD) Evaluasi Penyelenggaraan Statistik Sektoral (PSS) serta penyusunan publikasi Daerah Dalam Angka (DDA) 2025. Dilaksanakan pada Jumat (21/11/2025) di Majapahit Room Bale Hinggil. Agenda ini menjadi upaya penting untuk meningkatkan kualitas data pembangunan serta memperkuat tata kelola statistik di tingkat daerah.

BPS Probolinggo Bahas Evaluasi Statistik dan Penyusunan DDA 2025 dalam FGD

Kegiatan FGD dibuka oleh Wakil Bupati Probolinggo Ra Fahmi AHZ dengan didampingi Kepala Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian Hudan Syarifuddin serta Sekretaris Diskominfo Wahyu Hidayat. Sebanyak 35 peserta dari berbagai OPD hadir sebagai pengelola dan penyedia data sektoral.

Diskusi berjalan intens dan berfokus pada evaluasi penyelenggaraan statistik sekaligus perencanaan penyusunan DDA 2025. Para peserta didorong untuk memperkuat akurasi data sebagai bahan pembangunan yang kredibel.

Komitmen BPS dalam Sistem Statistik Nasional

Plt Kepala BPS Probolinggo, Lilik Hariyanti, menegaskan bahwa pembinaan statistik menjadi fondasi penting dalam memperkuat Sistem Statistik Nasional (SSN). Kolaborasi antarinstansi, menurutnya, menjadi syarat utama untuk menghasilkan publikasi statistik yang berkualitas.

“Penyusunan DDA melibatkan banyak pihak, termasuk Bapelitbangda sebagai pembina data sektoral dan Diskominfo sebagai wali data. BPS memastikan layanan statistik yang berkualitas agar DDA menjadi rujukan pembangunan,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa data statistik bukan sekadar angka, namun instrumen strategis dalam menentukan arah kebijakan daerah.

Wabup Fahmi: Data Bukan Pekerjaan Sampingan

Wakil Bupati Probolinggo Ra Fahmi AHZ memberikan penegasan bahwa budaya data harus hidup di setiap OPD. Data yang akurat, kata dia, menjadi fondasi bagi penyusunan program pembangunan yang tepat sasaran.

“Data jangan dianggap pekerjaan sampingan. Dengan data, program dapat berjalan dengan baik dan terbukti hasilnya. Tanpa data, kita hanya tinggal cerita,” ujarnya.

Wabup juga mengapresiasi komitmen BPS dan Diskominfo yang terus memperkuat penyelenggaraan statistik daerah.

Peran Produsen Data Jadi Kunci Penyusunan DDA

Menutup kegiatan, Ra Fahmi memberikan pesan kepada OPD agar mampu menghasilkan data yang berkualitas dan mutakhir. Data inilah yang nantinya menjadi dasar dalam perencanaan dan pengambilan keputusan pembangunan.

“Saya berpesan agar peserta sebagai kontributor atau produsen data dapat menghasilkan data yang baik, up to date, dan dapat digunakan demi kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.

Kegiatan FGD ini diharapkan mampu memperkuat sinergi pemerintah daerah dalam mewujudkan data pembangunan yang berintegritas dan dapat dipertanggungjawabkan. (Duh/Aye)