Bupati Fawait Ajak RT/RW di Arjasa Sampaikan Aspirasi untuk Pembangunan Jember

Suasana akrab terasa pada hari pertama rangkaian Bunga Desaku (Bupati Ngantor di Desa/Kelurahan) edisi ke-IV di Kecamatan Arjasa (rio)

Share

SUARAGONG.COM – Suasana akrab terasa pada hari pertama rangkaian Bunga Desaku (Bupati Ngantor di Desa/Kelurahan) edisi ke-IV di Kecamatan Arjasa. Kegiatan yang dipimpin langsung oleh Bupati Jember, Muhammad Fawait, ini ditutup dengan forum audiensi bersama para ketua RT dan RW se-Kecamatan Arjasa.

Gus Fawait Buka Dialog Bersama RT/RW di Arjasa: Bahas Pembangunan Jember 

Sejak pagi, Bupati Fawait sudah berkeliling desa. Ia menyapa warga, berdialog langsung mengenai kebutuhan mereka, hingga memilih bermalam di tenda bersama masyarakat. Menurutnya, langkah itu bukan sekadar seremonial, melainkan bukti keseriusan pemerintah kabupaten untuk mendekatkan diri dengan rakyat hingga ke tingkat paling bawah.

“Kami datang ke desa ini dengan sungguh-sungguh. Sejak pagi berkeliling, mendengar suara rakyat, dan malam ini saya tidur di tenda bersama warga. Semua ini agar jarak antara pemerintah kabupaten dengan kecamatan, desa, hingga RT/RW bisa semakin dekat. Kalau dulu terasa jauh, sekarang saatnya kita hapus jarak itu,” tegas Fawait.

Baca Juga :Pemkab Jember Perkuat Transparansi Publik Lewat Pelatihan Operator PPID

Forum Aspirasi untuk Semua

Dalam forum audiensi, Bupati memberikan kesempatan kepada kepala desa, serta RT dan RW, untuk menyampaikan masukan terkait pembangunan. Ia menegaskan bahwa pemerintah kabupaten ingin membuka ruang seluas-luasnya agar aspirasi masyarakat benar-benar tersampaikan dan diperhatikan.

“Saya minta satu per satu kepala desa menyampaikan usulannya. Begitu juga RT dan RW, jangan sungkan. Sampaikan semua yang kurang, apa yang perlu dibangun, dan apa yang dibutuhkan masyarakat. Kami hadir untuk mendengar dan mencatat,” ujarnya.

Fawait menambahkan, masukan yang diterima dari forum tersebut tidak akan berhenti di tingkat kecamatan saja. Semua usulan akan dibawa langsung ke rapat bersama kepala dinas, camat, hingga dirinya sebagai Bupati. Dengan begitu, keputusan pembangunan bisa lebih tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan rakyat.

Mewujudkan Pemerintahan yang Responsif

Melalui program Bunga Desaku ini, Fawait ingin menunjukkan model kepemimpinan yang responsif dan inklusif. Ia percaya bahwa pembangunan yang baik harus dimulai dari mendengar suara rakyat secara langsung. Dengan duduk bersama RT, RW, dan kepala desa, pemerintah bisa memahami kebutuhan masyarakat secara detail, mulai dari infrastruktur, layanan kesehatan, pendidikan, hingga pemberdayaan ekonomi.

“Pemerintahan harus hadir di tengah rakyat. Bukan hanya mendengar laporan di kantor, tapi juga melihat kondisi langsung di lapangan. Dengan begitu, pembangunan yang kita lakukan betul-betul sesuai harapan masyarakat,” kata Fawait.

Harapan untuk Pembangunan Jember

Rangkaian kegiatan Bunga Desaku hari pertama di Arjasa pun ditutup dengan penuh optimisme. Bupati berharap sinergi antara pemerintah dan masyarakat semakin kuat, sehingga pembangunan Jember ke depan bisa benar-benar berpihak pada kebutuhan semua lapisan.

Warga yang hadir pun menyambut baik kesempatan itu. Mereka merasa forum seperti ini menjadi jembatan penting antara masyarakat dan pemerintah. Dengan aspirasi yang tersampaikan secara langsung, harapannya perencanaan pembangunan di Jember akan semakin merata dan adil.

Program Bunga Desaku sendiri sudah menjadi agenda rutin Pemkab Jember di bawah kepemimpinan Bupati Fawait. Setiap edisinya, kegiatan ini selalu menghadirkan interaksi langsung dengan warga desa maupun kelurahan, sebagai upaya memperkuat kedekatan pemerintah dengan rakyat. (Rio/aye)