SUARAGONG.COM – Masjid Agung Ar-Raudlah Kota Kraksaan dipadati ribuan jamaah pada pelaksanaan Munajat Kubro Pondok Pesantren Ahlussunnah wal Jamaah Desa Brani Wetan, Kecamatan Maron, Jumat (21/11/2025) siang. Suasana religius dan kekhidmatan terasa sejak acara dimulai, memperlihatkan kuatnya tradisi munajat sebagai ruang doa bersama masyarakat Probolinggo.
Bupati Probolinggo Bersama Ribuan Jamaah Hadiri Munajat Kubro
Acara tahunan ini dihadiri sejumlah tokoh penting Kabupaten Probolinggo, di antaranya Bupati Probolinggo dr. Mohammad Haris (Gus Haris), Pengasuh Ponpes Ahlussunnah wal Jamaah Habib Abdul Qodir Al-Hamid, Wakil Ketua DPRD M. Zubaidi, Rais Syuriyah PCNU Kota Kraksaan KH. Abdul Wasik Hannan, dan Ketua Takmir Masjid Agung Ar-Raudlah KH. Sa’dullah Asy’ari.
Antusiasme masyarakat yang memenuhi masjid menunjukkan betapa melekatnya tradisi Munajat Kubro di tengah kehidupan warga, terutama sebagai sarana memohon keberkahan dan perlindungan kepada Allah SWT.
Kerinduan Bupati Bisa Hadir Kembali
Dalam sambutannya, Gus Haris mengungkapkan kebahagiaan dapat kembali menghadiri Munajat Kubro setelah hampir setahun tidak hadir.
“Alhamdulillah, saya sangat rindu sekali hadir di acara ini. Hampir setahun tidak bisa ikut karena tugas sebagai Bupati kadang membuat kaki di kepala dan kepala di kaki. Mohon maaf jika ada banyak undangan yang belum sempat saya hadiri,” ujarnya disambut hangat jamaah.
Untaian kalimat itu menegaskan kedekatan emosional antara pemimpin daerah dan warganya.
Baca Juga : Wali Kota Probolinggo Cek Distribusi Bantuan Pangan
Munajat Kubro Sebagai Ikhtiar Batin
Menurut Gus Haris, Munajat Kubro bukan sekadar acara rutin, melainkan bentuk ikhtiar batin bersama agar masyarakat Probolinggo senantiasa diberi kesehatan, keselamatan, dan keberkahan.
“Doakan semoga Kabupaten Probolinggo menjadi daerah yang baldatun thoyyibatun warabbun ghafur,” tuturnya.
Ia menekankan pentingnya menjadikan doa sebagai penopang kekuatan masyarakat sekaligus pengikat hubungan spiritual antara ulama, pemerintah, dan jamaah.
Di hadapan jamaah, Bupati juga menyampaikan capaian pembangunan selama hampir satu tahun masa kepemimpinannya. Ia menyebut sekitar 21 penghargaan berhasil diraih berkat dukungan ulama, masyarakat, dan jajaran pemerintah.
Meski begitu, sejumlah keluhan seperti kondisi jalan dan ketersediaan pupuk masih menjadi pekerjaan rumah.
Tantangan Anggaran dan Optimisme Daerah
Gus Haris menegaskan bahwa penyelesaian berbagai persoalan dilakukan secara bertahap mengingat keterbatasan anggaran akibat efisiensi nasional.
“Tidak mungkin membangun semuanya dalam satu waktu. Tetapi saya selalu meminta jajaran agar tetap optimis. Semua pasti ada jalan keluarnya,” jelasnya.
Bupati kembali menegaskan komitmennya terhadap kepemimpinan yang bersih dan antikorupsi, sejalan dengan misi daerah SAE (Sejahtera, Amanah-Religius dan Eksis Berdaya Saing).
“Saya sudah tegaskan kepada seluruh birokrat agar tidak macam-macam. Tidak ada lagi setoran uang, setor saja prestasi,” tegasnya.
Ia mengaku menjaga jarak dengan kontraktor demi menjaga integritas birokrasi dari praktik yang menyimpang.
Sektor Pariwisata Tumbuh Pesat
Pada kesempatan itu, Gus Haris juga menyampaikan perkembangan positif sektor pariwisata, khususnya di Kecamatan Tiris yang mengalami peningkatan kunjungan dalam beberapa bulan terakhir.
“Home stay banyak terisi, ojek naik, makanan ramai. Setiap danau dan air terjun kami konsep dengan halal tourism karena masyarakat kita religius,” ucapnya.
Pertumbuhan ini memberikan dampak langsung bagi UMKM dan ekonomi kreatif di wilayah sekitar. (Duh/aye)