Gaes !!! Kenapa Orang Merasa Menjadi Center of Attention?

Share

SUARAGONG.COM Pernahkah Anda merasa seolah-olah semua mata tertuju pada Anda, bahkan saat Anda hanya duduk di sudut ruangan? Atau mungkin Anda adalah orang yang selalu berusaha menarik perhatian di tengah keramaian? Fenomena ini sangat menarik, dan saya ingin berbagi beberapa pemikiran serta pengalaman pribadi tentang kenapa beberapa orang merasa menjadi center of atttention.

Saat saya masih kecil, saya ingat ketika saya pertama kali naik panggung untuk melakukan pertunjukan sekolah. Jujur, saya merasa campur aduk—antara bersemangat dan cemas. Saya berdiri di sana, dengan semua orang memandang saya, dan rasanya seperti dunia berputar. Dari situ, saya mulai menyadari bahwa ada sesuatu yang menarik tentang menjadi pusat perhatian. Hal itu memberi saya semacam dorongan. Saya merasa berani, bahkan jika hati saya berdegup kencang.

Nah, apa yang membuat seseorang merasa seperti mereka adalah center of atttention? Pertama, ada aspek psikologis yang harus kita pahami. Banyak orang merasa senang ketika diperhatikan. Ini bisa terkait dengan kebutuhan untuk diterima atau dihargai. Menarik perhatian orang lain memberikan rasa percaya diri yang mungkin tidak kita dapatkan dalam situasi lain. Saat kita berbicara di depan orang banyak atau berhasil menciptakan momen lucu, ada semacam pengakuan yang kita terima—yang mungkin menjadi motivasi bagi kita untuk terus melakukannya.

Baca juga : Benarkah Menjadi Orang yang Percaya Diri itu Tidak Nyaman?

Saya pernah bertanya kepada seorang teman tentang pengalamannya menjadi pusat perhatian. Dia mengaku bahwa dia merasa sangat berenergi ketika berbicara di depan umum. “Rasa apresiasi itu,” katanya, “seperti energi positif yang mengalir ke tubuhku. Itulah sebabnya aku suka melakukannya.” Ternyata, ada juga bukti ilmiah yang mendukung hal ini. Menurut beberapa penelitian, saat kita mendapat perhatian, otak kita melepaskan dopamin, yang membuat kita merasa lebih bahagia. Jadi, tidak heran jika beberapa orang mengejar perhatian seolah-olah itu adalah sumber kebahagiaan mereka.

Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak semua orang merasa nyaman dengan perhatian. Ada juga yang merasa tertekan atau tidak enak saat semua mata tertuju pada mereka. Saya pernah mengalami situasi di mana saya diminta untuk memberikan pidato, dan alih-alih merasa bersemangat, saya justru merasa cemas dan tidak percaya diri. Saya merasa seolah-olah saya akan gagal dan semua orang akan menilai saya. Ini membuat saya berpikir bahwa pengalaman menjadi center of atttention bisa sangat subjektif. Ada yang menyukainya, dan ada yang lebih suka menghindarinya.

Jadi, bagaimana kita bisa mengelola perasaan ini? Jika Anda adalah seseorang yang merasa senang menjadi pusat perhatian, nikmati pengalaman tersebut, tetapi ingat untuk tetap rendah hati. Cobalah untuk tidak mengambil semua perhatian untuk diri sendiri. Ajak orang lain berbicara dan libatkan mereka dalam percakapan. Ini juga bisa membuat Anda terlihat lebih menarik dan tidak egois.

Sebaliknya, jika Anda merasa tidak nyaman dengan perhatian, Anda tidak sendirian. Cobalah untuk memahami apa yang membuat Anda merasa cemas. Apakah itu rasa takut akan penilaian? Atau mungkin Anda hanya tidak terbiasa berada di tengah keramaian? Ada banyak cara untuk membangun kepercayaan diri, seperti berlatih berbicara di depan cermin atau menghadiri kelas public speaking. Ini semua tentang menemukan apa yang cocok untuk Anda.

Baca juga : Digiseksualitas, Ketika AI Mengubah Cara Kita Mencari Cinta

Pada akhirnya, merasa menjadi pusat perhatian adalah bagian dari pengalaman manusia yang beragam. Ada orang yang berusaha menarik perhatian dan ada pula yang lebih suka berperan sebagai pendengar. Keduanya valid. Penting untuk memahami perasaan ini, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain di sekitar kita. Apakah Anda merasa tertekan atau bersemangat saat perhatian tertuju pada Anda, semua itu adalah bagian dari perjalanan kita dalam berinteraksi dengan dunia.

Sekarang, saya penasaran, bagaimana pengalaman Anda dengan perhatian? Apakah Anda pernah merasa senang menjadi center of atttention, atau justru merasa tertekan? Bagikan cerita Anda, karena pengalaman itu bisa sangat berharga bagi kita semua.