SUARAGONG.COM – Bill Gates kembali menunjukkan kelasnya sebagai pemimpin visioner. Namun kali ini, bukan sebagai pendiri Microsoft, melainkan Bill Gates versi sebagai staf customer service selama sehari di startup milik putrinya, Phoebe Gates. Startup tersebut bernama Phia, sebuah platform belanja berbasis AI yang menggabungkan fashion dan keberlanjutan.
Demi Sang Putri, Bill Gates Bekerja di Perusahaan Startup Bidang Fashion
Langkah unik ini dilakukan Bill Gates untuk mendukung langsung usaha putrinya tanpa intervensi finansial. Dalam unggahan di LinkedIn, Gates menulis, “Jika anakmu meminta bantu shift di customer service startup-nya, jawaban yang benar hanya iya.”
Demi sang Putri tercinta, Bill Gates bekerja jadi staf customer service selama sehari di perusahaan startup milik putrinya, Phoebe Gates. (Linkedin)
Phia, “Booking.com” untuk Dunia Fashion
Didirikan oleh Phoebe Gates dan aktivis lingkungan Sophia Kianni, Phia memungkinkan pengguna membandingkan harga produk fashion—baik baru maupun bekas—dari lebih dari 40.000 situs e-commerce. Aplikasi ini dirancang agar pengguna bisa menemukan opsi fashion yang lebih ramah lingkungan dan hemat biaya. Dengan menampilkan pilihan second-hand, Phia juga mendorong gaya hidup berkelanjutan demi mengurangi limbah konsumtif.
Phoebe menyebut visinya menjadikan Phia sebagai “Booking.com untuk fashion,” bukan hanya mencari harga termurah, tapi juga yang paling bertanggung jawab secara lingkungan.
Baca Juga :Bill Gates Umumkan Rencana Luncurkan Suplemen Ibu Hamil di Indonesia
Leadership by Doing ala Bill Gates
Alih-alih hanya memberikan nama atau pendanaan, Bill Gates memilih terlibat langsung untuk memahami tantangan dari sisi pengguna. Ia menghabiskan waktu di unit layanan pelanggan, mendengarkan langsung keluhan pengguna, serta mencatat area yang perlu diperbaiki.
Pengalaman tersebut, kata Gates, jauh lebih berharga dibanding rapat strategi di ruang tertutup. Langkah ini mencerminkan filosofi kepemimpinan “learning from the trenches” dan “leadership by doing”, yang juga pernah ditunjukkan oleh CEO Uber, Dara Khosrowshahi, saat turun ke lapangan di masa pandemi.
Baca Juga : Bill Gates Ingin Uji Vaksin TBC pada Rakyat Indonesia
Bukan Modal Nama Besar, Tapi Nilai Produk
Meski memiliki kekayaan melimpah, baik Bill gates maupun Melinda French Gates memilih untuk tidak menjadi investor langsung di Phia. Mereka ingin Phoebe membangun kredibilitas bisnisnya sendiri, bukan sekadar mengandalkan nama keluarga. Namun, dukungan moral tetap diberikan. Bill Gates dilaporkan memberi masukan terkait tim, strategi produk, serta mempromosikan startup tersebut melalui jaringannya.
Phia menjadi contoh startup berbasis nilai, bukan sekadar koneksi. Platform ini menggabungkan inovasi AI dengan keberpihakan terhadap lingkungan, serta keberanian untuk membangun bisnis secara mandiri.
Indonesia sebagai negara dengan banyak talenta muda di bidang teknologi dan UMKM bisa belajar dari pendekatan ini—yakni membangun produk yang berdiri di atas kualitas dan kebutuhan nyata. Bukan sekadar relasi atau akses modal. (Aye/sg)