SUARAGONG.COM – Direktur Gas Terpadu dan Hulu Shell Plc, Zoe Yujnovich, secara resmi mengundurkan diri efektif pada 31 Maret 2025 lalu. Pengunduran sang direktur bukanlah keputusan mendadak, melainkan bagian dari strategi transformasi besar-besaran Shell. Di mana pihak perusahaan tengah meningkatkan efisiensi dan nilai bisnisnya.
Direktur Shell Mundur dari Perusahaan
Selain Yujnovich, Huibert Vigeveno, yang menjabat sebagai Direktur Hilir, Energi Terbarukan, dan Solusi Energi, juga memutuskan untuk mundur setelah 30 tahun mengabdi di perusahaan.
Dalam upaya menyederhanakan struktur kepemimpinan, Shell telah menunjuk Cederic Cremers sebagai Presiden Gas Terpadu dan Peter Costello sebagai Presiden Hulu. Perubahan ini merupakan bagian dari langkah strategis Shell untuk merampingkan manajemen seniornya.
“Kami telah membuat kemajuan signifikan dalam dua tahun terakhir dalam membangun stabilitas dengan rekam jejak kinerja yang kuat dan manajemen portofolio yang aktif. Sekaligus menyederhanakan bisnis kami,” ujar Kepala Eksekutif Shell, Wael Sawan, dikutip dari Business Times, Kamis (6/3/2025).
Menurut Sawan, ke depan Shell akan memiliki tiga area utama kepemimpinan, yakni:
- Gas Terpadu
- Hulu
- Hilir, Energi Terbarukan, dan Solusi Energi
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan proses pengambilan keputusan di setiap divisi.
Perubahan Besar di Jajaran Direksi Shell
Wael Sawan memberikan apresiasi atas kontribusi Zoe Yujnovich, yang akan membantu proses transisi kepemimpinan sebelum meninggalkan perusahaan sepenuhnya. Langkah ini juga sejalan dengan rencana integrasi divisi teknis Shell, yang dijadwalkan rampung pada paruh pertama tahun 2026.
Selain itu, untuk mengisi kekosongan jabatan yang ditinggalkan Huibert Vigeveno, Shell telah menunjuk Andrew Smith dan Machteld de Haan sebagai pemimpin baru di divisi Hilir, Energi Terbarukan, dan Solusi Energi.
Perombakan kepemimpinan ini diyakini akan berdampak signifikan pada kinerja Shell, terutama dalam menghadapi tantangan industri energi global. Dengan fokus pada efisiensi, transformasi, dan adaptasi terhadap perubahan pasar energi, perusahaan berharap dapat meningkatkan daya saing dan profitabilitasnya.
Baca Juga : SPBU Shell Alami Peningkatan Antrean Setelah Kasus Pertamax Oplosan Viral
Shell dan Komitmen Transisi Energi
Transformasi ini juga mencerminkan komitmen Shell terhadap transisi energi, dengan menitikberatkan pada energi terbarukan dan solusi energi berkelanjutan. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil serta mendukung upaya global dalam mengatasi perubahan iklim.
Proses restrukturisasi ini tentunya akan diiringi dengan berbagai tantangan. Namun, dengan kepemimpinan baru dan strategi yang terarah, Shell optimis dapat mencapai tujuan transformasinya dan tetap menjadi pemain utama dalam industri energi global.(aye)