DKUPP Probolinggo Gelar Pelatihan Olahan Makanan Kekinian

DKUPP Probolinggo Berdayakan UMKM Perempuan Lewat Pelatihan Makanan Kekinian

Share

SUARAGONG.COM – Upaya memperkuat pelaku UMKM, khususnya perempuan, kembali digencarkan Pemerintah Kabupaten Probolinggo melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (DKUPP). Kali ini, 50 pelaku usaha kecil dari Kecamatan Kraksaan mendapat pelatihan industri olahan makanan kekinian di Ballroom Hotel Aliya Kraksaan, Jum’at (21/11/2025).

DKUPP Probolinggo Berdayakan UMKM Perempuan Lewat Pelatihan Makanan Kekinian

Pelatihan tersebut menjadi ruang belajar sekaligus wadah bertukar pengalaman bagi para perempuan pelaku industri rumahan yang selama ini menjadi penopang ekonomi keluarga lewat usaha makanan dan jajanan rumahan.

Kegiatan ini dihadiri jajaran DKUPP, mulai dari Kepala DKUPP Sugeng Wiyanto, Kepala Bidang Usaha Mikro Aditia Arya Guntoro, hingga JF Pengawas Koperasi Muda Linda Pratiwi. Mereka hadir untuk memastikan pelatihan berlangsung efektif dan mampu memberi dampak nyata bagi peserta.

Materi diberikan oleh dua narasumber berpengalaman:

  • Nurin, Owner Dapur Nurin Kecamatan Leces, serta
  • Ifran Ardiansyah, mentor Program Strive Indonesia dari Mercy Corps Indonesia.

Peserta mendapat pembekalan mulai dari inovasi produk, strategi pemasaran, hingga motivasi kewirausahaan — materi yang bisa langsung diterapkan pada usaha yang sedang mereka jalankan.

Baca Juga : Wali Kota Probolinggo Cek Distribusi Bantuan Pangan

Dorongan Pemerintah untuk UMKM Naik Kelas

Kabid Usaha Mikro DKUPP Aditia Arya Guntoro menyampaikan bahwa pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan kreativitas sekaligus rasa percaya diri pelaku usaha perempuan.

“Semoga program ini menjadi wadah pembelajaran yang bermanfaat dan bisa menambah motivasi pelaku usaha muda untuk terus berkembang,” ujarnya.

Senada dengannya, Kepala DKUPP Sugeng Wiyanto menegaskan komitmen pemerintah untuk mendorong UMKM naik kelas.

“Pemerintah serius agar UMKM kita tidak berhenti berinovasi dan mampu memberi dampak positif bagi perekonomian masyarakat,” jelasnya.

Selain itu, JF Pengawas Koperasi Muda Linda Pratiwi menambahkan bahwa DKUPP menyediakan fasilitas pendanaan mikro untuk mendorong pengembangan usaha.

Legalitas dan Branding Lewat SIMADU

Peserta juga diperkenalkan dengan aplikasi layanan digital SIMADU, sebagai platform yang mempermudah UMKM mengurus legalitas dan kebutuhan administrasi.

Rossa, operator aplikasi, menjelaskan bahwa SIMADU bisa digunakan untuk mengurus desain kemasan, pendaftaran PIRT, hingga pembuatan sertifikat izin usaha.

“Semua diarahkan untuk meningkatkan kualitas branding dan legalitas produk,” jelasnya.

Digitalisasi layanan ini menjadi langkah strategis agar UMKM bisa bersaing dengan produk lain di pasar lokal maupun regional.

Praktik Langsung: Membuat Puding Batik

Bagian paling ditunggu adalah sesi praktik pembuatan puding batik, dipandu langsung oleh Owner Dapur Nurin. Peserta tidak hanya belajar teknik dasar, tetapi juga cara menyusun pola batik hingga trik mengemas produk yang menarik dan layak jual.

Antusiasme peserta terlihat ketika hasil karya mereka mulai terbentuk dengan berbagai karakter unik.

Salah satu peserta, Nonik Farida, mengaku mendapatkan banyak perspektif baru.

“Kegiatan ini membuka wawasan baru, mulai dari teknik membuat produk kekinian sampai cara memasarkan usaha. Semoga pelatihan seperti ini terus berlanjut,” ujarnya.

Mendorong UMKM Perempuan untuk Melaju

Pelatihan ini menjadi bukti nyata dukungan pemerintah dalam memberdayakan UMKM perempuan sebagai motor penggerak ekonomi lokal. Dengan kombinasi pelatihan teknis, motivasi usaha, hingga akses digital dan pendanaan, peserta diharapkan semakin siap menghadapi persaingan pasar.

DKUPP Kabupaten Probolinggo berharap para pelaku UMKM mampu terus berinovasi, menghasilkan produk unggulan, dan memiliki daya saing tinggi di masa mendatang. (Duh/Aye/sg)