SUARAGONG.COM – Emas selalu menjadi simbol kekayaan dan keindahan di seluruh dunia. Dari perhiasan yang memesona hingga investasi yang dianggap aman, logam mulia ini memiliki daya tarik yang tak terbantahkan. Namun, tahukah kamu bahwa asal-usul emas di Bumi mungkin berasal dari peristiwa kosmik yang luar biasa? Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa semua emas yang kita hargai kemungkinan besar berasal dari tabrakan bintang neutron, sebuah fenomena yang terjadi di kedalaman alam semesta.
Bumi dipenuhi dengan berbagai unsur, tetapi emas adalah salah satu yang paling langka. Berbeda dengan unsur-unsur umum seperti karbon dan besi, emas tidak dapat diciptakan di dalam bintang. Sebaliknya, emas muncul dari peristiwa kosmik yang dahsyat. Seperti short gamma-ray burst (GRB) atau ledakan sinar gamma pendek. Fenomena ini merupakan salah satu peristiwa paling tinggi di alam semesta.
Baca juga: Fenomena Equinox Sambangi Indonesia
Emas Terbentuk dari Ledakan Supernova
Menurut para peneliti, tabrakan bintang neutron yang merupakan intinya bintang yang telah mati setelah meledak sebagai supernova ini, menjadi sumber utama penciptaan unsur berat, termasuk emas. Ketika dua bintang neutron bertabrakan, mereka menghasilkan semburan sinar gamma yang luar biasa kuat. Yang dapat memancarkan unsur berat ke seluruh alam semesta.
Penelitian yang dilakukan oleh Edo Berger dan timnya dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics (CfA) menunjukkan bahwa proses ini bisa menghasilkan hingga sepuluh massa Bulan emas selama tabrakan tersebut.
Pengamatan terbaru, termasuk analisis GRB 130603B, memberikan bukti kuat mengenai hubungan antara ledakan sinar gamma dan tabrakan bintang neutron. GRB 130603B terjadi sekitar 3,9 miliar tahun cahaya dari Bumi dan terdeteksi oleh satelit Swift milik NASA pada 3 Juni 2013.
Ledakan ini berlangsung kurang dari dua persepuluh detik. Tetapi meninggalkan jejak cahaya yang memudar secara perlahan. Dan menunjukkan adanya unsur-unsur berat yang terbentuk dari material yang kaya neutron.
Dalam proses ini, unsur-unsur radioaktif terbentuk dan mengalami peluruhan. Sehingga memancarkan cahaya inframerah. Kecerahan cahaya yang dihasilkan oleh GRB 130603B tidak sesuai dengan cahaya sisa yang biasanya terdeteksi, yang menunjukkan adanya sumber yang berbeda. Peneliti menyimpulkan bahwa cahaya tersebut berasal dari elemen-elemen yang terbentuk selama tabrakan bintang neutron.
Peneliti: Manusia dan Alam Semesta Saling Terkait
Tim peneliti memperkirakan bahwa setiap ledakan sinar gamma dapat mengeluarkan sekitar seperseratus massa Matahari dalam bentuk material, termasuk emas. Jika kita menggabungkan jumlah emas yang dihasilkan dari setiap GRB dengan frekuensi terjadinya peristiwa ini sepanjang sejarah alam semesta, hasilnya adalah semua emas di kosmos kemungkinan besar berasal dari ledakan semacam ini.
Pernyataan Berger yang mengutip Carl Sagan menjadi sangat relevan dalam konteks ini: “Kita semua adalah benda-benda angkasa. Dan perhiasan kita adalah benda-benda angkasa yang bertabrakan.”
Pernyataan ini menggambarkan keterkaitan mendalam antara manusia dan alam semesta. Serta bagaimana emas, yang sering kita anggap sebagai simbol status dan kekayaan, berasal dari peristiwa kosmik yang sangat dramatis.
Dari perspektif ilmiah, penemuan ini tidak hanya meningkatkan pemahaman kita tentang asal-usul unsur berat. Tetapi juga menyoroti betapa kecil dan terhubungnya kita dengan alam semesta. Dalam setiap perhiasan emas yang kita kenakan, ada cerita yang lebih besar dari sebuah narasi tentang tabrakan kosmik yang jauh di luar pemahaman kita sehari-hari. Setiap kali kita menghargai keindahan emas, kita sebenarnya merayakan warisan kosmik yang berasal dari kedalaman luar angkasa. (rfr)
Baca Berita Terupdate lainnya melalui google news