SUARAGONG.COM – Telah resmi ‘diketok’, Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur (Jatim) setujui anggaran sebesar Rp 25 miliar yang digunakan untuk penanggulangan Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) di Jatim. Anggaran ini akan dialokasikan pada Dinas Peternakan. Dana tersebut diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2025.
Anggaran Rp 25 Miliar untuk Penanggulangan PMK di Jatim Disetujui DPRD
Dijelaskan Anggota Banggar DPRD Jatim, Muhammad Ashari, bahwa dana ini akan digunakan untuk berbagai kebutuhan. Antaranya seperti obat-obatan, vitamin, pendampingan peternak, serta pemberian vaksin bagi ternak yang terdampak.
“Langkah ini kita ambil sebagai bentuk perhatian serius pemerintah daerah dalam menangani wabah PMK yang sempat mengancam sektor peternakan di Jawa Timur,” ujar Ashari, Jumat (24/1/2025).
Awalnya, Anggaran yang digadangkan lebih besar dari yang disetujui saat ini. Dari Disnak Jatim sebenarnya mengajukan sebesar Rp150 miliar. Namun, setelah bahas-bahas, hanya mendapat Rp 25 miliar. Hal ini dilandasi alasan keterbatasan kemampuan anggaran daerahnya.
“Kami menyetujui anggaran sebesar Rp25 miliar karena kebutuhan yang ada, meskipun usulan dari Disnak jauh lebih besar,” jelas politisi Fraksi PKB ini.
Baca Juga : Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Meningkat di Jawa Timur, Peternak Jember Diminta Waspada
Data Kasus PMK di Jatim
Dari perkembangan kasusnya, Dicatat dalam data Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (iSIKHNAS) per 13 Januari 2025. DIketahui ada sebanyak 12.934 ekor sapi di Jawa Timur terserang PMK. Dari jumlah tersebut, 689 ekor (5,4 persen) mati, 272 ekor (2,1 persen) dipotong paksa, sementara 8.500 ekor (65 persen) sedang dalam proses pengobatan. Dan terdapat 3.473 ekor (26 persen) yang dinyatakan sembuh.
Pj Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono pun menegaskan bahwa meskipun jumlah sapi yang terkena PMK mencapai 12.934 ekor, angka tersebut hanya 0,4 persen dari total populasi sapi di Jawa Timur. Dimana jumlah populasi sapi di jatim sekitar 3,3 juta ekor. Belum lagi untuk yang sudah recovery.
“Dari total 12.934 sapi yang terserang PMK, sebanyak 8.500 ekor dalam proses pengobatan, sementara 3.473 ekor sudah sembuh atau recovery,” ujar Adhy Karyono.(aye)
Baca Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News.