Malang, Suaragong – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, menargetkan, angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Malang menjadi zero di tahun 2024. Sebab, dari hasil verifikasi dan validasi (Verval), jumlah warga miskin ekstrem menunjukkan angka penurunan.
“Tahun 2021 angka kemiskinan ekstrem sekitar 37 ribu. Kemudian tahun 2022 turun menjadi 24 ribu, dan tahun 2023 menjadi 8 ribu,” kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Malang Pantjaningsih Sri Rejeki belum lama ini saat ditemui di Kantor Kecamatan Gondanglegi.
Sehingga, Pemkab Malang masih memiliki pekerjaan rumah (PR) yang alot. Karena angka 8 ribu itu, merupakan angka yang tidak sedikit. Walaupun demikian, Pantja yakin, warga miskin ekstrem di Kabupaten Malang bisa zero.
“Karena kita memberikan bantuan sosial (Bansos) yang sifatnya pemberdayaan dan hibah. Contoh hibah adalah program keluarga harapan (PKH). Kami berikan kepada 72 ribu keluarga penerima manfaat (KPM),” katanya.
Selain PKH, ia mengaku, ada bantuan pangan non tunai (BPNT). Selain itu juga, ada bantuan penyandang disabilitas yang juga di salurkan kepada masyarakat. Dengan cara-cara itu, warga miskin ekstrim harapannya bisa menjadi nol.
Sebut Kabupaten Malang tidak ada warga yang miskin ekstrem
Sebenarnya, jika dilihat dari kriteria miskin ekstrem, Pantja mengaku di Kabupaten Malang tidak ada warga yang miskin ekstrem. Sebab, sesuai Permensos nomor 262 Tahun 2021, itu salahsatunya ada kekhawatiran tidak makan dalam setahun. Kemudian, pendapatan mereka lebih kecil dari pengeluaran.
“Sekarang bahan pokok mahal, pendapatan sehari Rp 50 ribu, punya anak 3 sehingga kebutahannya tidak sesuai. Nah ini bisa dikatakan miskin ekstrem,” katanya.
Selain itu, kondisi rumah belum standar yang layak huni. Misalnya belum berlantai, separuh bata separuh triplek, belum beratap, tidak memiliki jamban, dan listriknya masih 450 watt.
Ketika ditanya kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN), saat ini tidak ada listrik yang 450 watt. Saat ini sudah 900 watt. Artinya tidak ada yang ekstrem.
Walaupun ada, lanjutnya, tapi tersaring antara yang miskin ekstrem dengan miskin struktural. Maka dengan begitu, harapannya tahun 2024 ini warga miskin ekstrem di Kabupaten Malang bisa zero. (nif/man)