Gaes !!! Caleg Gagal, Rentan Alami Gangguan Mental!

Ft : Ilustrasi orang dengan tekanan psikologi berat. (ist)

Share

Malang, Suaragong – Calon legislatif (Caleg) yang mencalonkan diri pada Pemilu 2024 namun gagal terpilih rentan mengalami gangguan mental. Sebab, agar bisa terpilih sebagai anggota legislatif atau anggota DPR mengeluarkan biaya yang tak sedikit. Para calon harus menjual janji-janji manisnya kepada masyarakat demi sebuah capaian yang diinginkan.

Bahkan ada para caleg yang memberikan uang atau pun sembako kepada masyarakat agar memilihnya. Bahkan, ada pula yang sampai rela meminjam uang ke pihak lain.Maka dari itu, Psikolog Fuji Astutik sekaligus Dosen di Fakultas Sikologi Universitas Islam Negeri (UIN) Malang mengatakan, depresi, sedih, marah, kecewa, adalah sesuatu hal yang wajar bagi mereka. Dan itu harus diakui agar tidak berlarut dalam kesedihan.

“Akui saja. Tidak apa-apa. Bahwa saya sedih, saya gagal menghabiskan uang dan tenaga,” katanya saat dikonfirmasi Kamis (15/2/2024) kemarin. Jika sudah mengakui, ia melanjutkan, datangkan pikiran untuk menanyakan berapa lama dirinya akan bersedih?. Kemudian, sibukkan dengan aktivitas yang ia sukai. Misalnya olahraga, jalan-jalan dan sebagainya.

“Ceritakan juga kepada orang terdekat. Baik keluarga, kerabat tentang isi hatinya,” katanya. Sebab, jika kesedihan tersebut dipendam sendirian, hal itu sangat berbahaya bagi mereka (Caleg gagal).

“Cari orang yang bisa membuat nyaman, dan jaga pola makan. Karena, jika pola makan tidak teratur, pikiran tidak teratur, nanti akan muncul gejala fisik. Dan itu nanti akan mempengaruhi mentalnya,” terangnya.

Dalam kesempatan yang sama ia menegaskan, dampak terburuk dari kejadian ini bisa-bisa berpikiran untuk melakukan aksi yang tidak-tidak. Misalnya bunuh diri. “Karena merasa dikhianati, dan sebagainya,” tegasnya.

Maka pikiran seperti itu harus ditiadakan dengan mendatangkan pikiran yang happy. Toh Pemilu 2024 juga sudah berlalu. Apapun hasilnya kita jalani dengan riang gembira.”Mari kita tanyakan pada diri kita. Kalau tetap mempersoalkan gini-gini tidak ada artinya. Kita hanya menghabiskan dengan hal yang tidak berarti,” katanya.

“Kalau sudah dua Minggu pikiran tersebut semakin memburuk, maka datanglah ke orang profesional,” lanjutnya. Kata Fuji, itu bukan gila. Itu hanya terjebak dengan pikirannya. Orang yang pengorbanannya besar, kemudian gagal dan terpukul itu hal yang wajar.”Bisa depresi, stres apabila tidak bisa meng handle nya,” pungkas Fuji. (nif/man)