SUARAGONG.COM – Hari ini, Senin (4/11), Front Persaudaraan Islam (FPI) mengadakan Aksi 411 di depan Istana Kepresidenan Jakarta. Salah satu tuntutan utama dalam aksi 411 ini adalah penangkapan pemilik akun Kaskus yang dikenal dengan nama ‘Fufufafa’. Selain itu, mereka juga menuntut penegakan hukum terhadap Presiden ketujuh RI, Joko Widodo (Jokowi).
Koordinator aksi, Buya Husein, menyatakan, “Tuntutan sesuai tema aksi 411. Yaitu adili Jokowi dan tangkap Fufufafa,” dalam keterangannya pada hari Minggu (3/11).
Rangkaian Aksi 411: Tuntut Penangkapan Fufufafa dan Penegakan Hukum Presiden Ke-7
Aksi ini direncanakan dimulai pada pukul 13.00 WIB. Di mana massa akan berkumpul di Masjid Istiqlal untuk melaksanakan salat Zuhur sebelum berangkat menuju istana. Husein juga menambahkan bahwa aksi ini akan diikuti oleh berbagai organisasi masyarakat (ormas) Islam lainnya. Seperti PERSADA 212, GNPF Ulama, serta aktivis dari kalangan emak-emak, pemuda, dan mahasiswa.
Pengamanan Aksi
Dalam rangka menjaga keamanan selama kegiatan reuni 411, kepolisian telah menyiapkan ribuan personel gabungan. Kepala Polres Jakarta Pusat, Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro, menjelaskan bahwa sebanyak 1.904 personel gabungan akan terlibat dalam pengamanan ini. Rincian personel tersebut terdiri dari 1.704 personel Polda Metro Jaya, 100 personel Polres Metro Jakarta Pusat, dan 100 prajurit TNI. Pengamanan juga akan melibatkan anggota Pemerintah DKI Jakarta dan instansi terkait lainnya, dengan penempatan personel di berbagai titik, mulai dari bundaran Patung Kuda Monas hingga di depan Istana Negara.
Susatyo juga memberikan pesan agar para peserta aksi melakukan orasi dengan sopan dan tidak memprovokasi massa. “Lakukan penyampaian pendapat dengan damai, tidak memaksakan kehendak, tidak anarkis, dan tidak merusak fasilitas umum,” tegasnya.
Sebelumnya, FPI telah mengonfirmasi bahwa reuni 411 akan berlangsung mulai pukul 13.00 WIB. Poster yang beredar di media sosial menginformasikan lokasi dan titik kumpul untuk aksi ini, mencantumkan tema yang berbunyi “Adili Jokowi dan Ganyang Fufufafa.”
Sejarah Aksi 411
Aksi 411 pertama kali dilaksanakan pada 4 November 2016, ketika sejumlah ormas Islam menggelar demonstrasi untuk menuntut proses hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta saat itu, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Ahok dianggap telah menistakan agama Islam dengan pernyataannya. Aksi tersebut dipimpin oleh GNPF MUI dan FPI, yang pada akhirnya berujung ricuh, namun menghasilkan gerakan Aksi 212 pada 2 Desember 2016. Gerakan ini kemudian membentuk Presidium Alumni (PA) 212, sebuah ormas Islam yang terus berdemonstrasi menentang pemerintahan Jokowi.
Dengan diadakannya kembali Aksi 411 hari ini, FPI dan ormas-ormas yang terlibat menunjukkan komitmen mereka untuk menuntut keadilan dan penegakan hukum di Indonesia. (Aye/Sg).
Baca Juga : Gaes !!! Dekan FISIP Unair Mencabut Pembekuan BEM Usai Polemik Karangan Bunga Satire