Gaes !!! Harga Sejumlah Komoditi Stabil

Ft: Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat.(MemoX/fat)

Share

Malang, Suaragong – Memasuki minggu ketiga bulan Ramadhan, pergerakan harga sejumlah komoditi secara nasional cenderung stabil. Stabilnya harga komoditas terutama pangan tersebut terlihat mengalami kenaikan/penurunan Indeks Perkembangan Harga (IPH) untuk wilayah Kabupaten/Kota, yang cendrung tidak berubah dari hasil pemantauan terakhir.

Meski begitu Kota Malang tetap waspada, sebab masih ada beberapa komoditas yang harganya terpantau meningkat terutama jelang momen Lebaran ini. Antara lain telur ayam ras yang mengalami kenaikan harga sebesar 82.22%, dan minyak goreng mengalami kenaikan harga sebesar 72.78%.

Penjabat (Pj.) Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menekankan kepada Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang untuk tetap mewaspadai mengirimkan harga sejumlah komoditas pangan. khususnya terhadap pangan ayam dan terus dimana memiliki potensi terjadi inflasi pada komoditi tersebut.

Wahyu Menyebutkan hasil pantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang yang diterimanya, komoditas telur ayam ras terpantau meningkat dan dapat menjadi penyumbang kenaikan angka inflasi Kota Malang.

Oleh karena itu, Wahyu mengingatkan TPID Kota Malang untuk terus waspada dan tetap mengikuti Arahan Kemendagri dalam mengendalikan inflasi daerah terutama jelang momentum Lebaran yang sebentar lagi akan tiba.

“Kemarin kami sudah melakukan pemantauan harga pasar dan juga bahan bakar minyak (BBM), dan kami cermati memang ada beberapa komoditi yang melandai. Akan tetapi semakin dekat dengan hari raya, kecenderungannya harga-harga juga semakin tinggi itu yang harus kita waspadai,” ucapnya.

Terkait dengan Arah dari Irjen Kemendagri untuk melakukan enam upaya konkret dalam mengendalikan inflasi, Wahyu Menyebutkan Kota Malang sudah menjalankan Arah tersebut, diantaranya adalah melakukan operasi pasar murah, melaksanakan sidak ke pasar dan distributor.

Kota Malang juga telah menjajaki rencana kerjasama dengan daerah penghasil komoditi untuk memperlancar pasokan, serta mengupayakan realisasi biaya tidak terduga (BTT) serta dukungan transportasi untuk distribusi pasokan. (fat/man)