SUARAGONG.COM – Gaes !!! Terurai lembut seperti kisah cinta abadi, kebaya membisikkan keindahan yang tak lekang oleh waktu. Lebih dari sekadar busana, kebaya adalah cerminan jiwa perempuan Indonesia yang anggun dan penuh pesona disetiap perempuan indonesia. Sejak zaman nenek moyang, kebaya telah menjadi saksi bisu perjalanan sejarah bangsa. Setiap lekuk dan motifnya menyimpan cerita tentang budaya dan tradisi yang kaya. Dan pada tanggal 24 Juli lalu, kita merayakan Hari Kebaya Nasional, sebuah penghormatan terhadap warisan budaya nusantara yang tak ternilai dan terus menginspirasi generasi muda.
Pada Peringatan Hari Kebaya Kemarin, Presiden RI Joko Widodo dan Ibu Iriana turut memeriahkan Peringatan Hari Kebaya Nasional yang diselenggarkan di Istora Senayan Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (24/07/2024) pagi. Hal ini dijadikan sebuah momentum dalam menghargai hasil karya budaya masyarakat yang terus dijaga dan diturunkan kegenerasi-generasi. Peringatan ini juga sebagaimana tertuang dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 19 Tahun 2023 tentang Hari Kebaya Nasional.
FT : Peringatan Hari Kebaya Nasional 2024/Pers Rilis/Ds : Aye
Alasan Penetapan Hari Kebaya Nasional
Bukan hanya sebatas kain dan busana, Penetapan Hari peringatan ini juga memaknai nilai simbolis warisan budaya ini antaranya :
- Nilai Sejarah: Kebaya memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi, terutama dalam konteks perjuangan kemerdekaan Indonesia.
- Identitas Nasional: Kebaya merupakan salah satu identitas bangsa Indonesia yang diakui di dunia internasional.
- Peningkatan Apresiasi: Melalui peringatan Hari Kebaya Nasional, diharapkan masyarakat semakin mengapresiasi keindahan dan nilai-nilai yang terkandung dalam kebaya.
Perkembangan Mode Fashion Kebaya
Dari Zaman Nenek Moyang, Benang-Benang yang indah itu ditenun oleh tangan-tangan handal. Merubahnya menjadi sebuah mahakarya yang indah dan tak lekang oleh waktu. Tercerminkan secara simbolis dalam anyaman tiap benangnya jiwa perempuan Indonesia. Sekaligus sebuah simbol keindahan dan keanggunan yang telah terpatri dalam sejarah yang kukuh.
Asal-usul kebaya masih menjadi misteri yang menarik untuk ditelusuri. Ada yang berpendapat bahwa kebaya berasal dari pengaruh budaya Tiongkok, sementara yang lain mengaitkannya dengan pakaian tradisional Portugis. Namun, yang pasti, kebaya telah mengalami akulturasi yang panjang dan kaya, sehingga melahirkan beragam bentuk dan motif yang khas.
FT : Peringatan Hari Kebaya Nasional 2024/Pers Rilis/Ds : Aye
Masa Kerajaan Nusantara
Pada masa kerajaan-kerajaan di Nusantara, kebaya menjadi pakaian kebangsawanan yang melambangkan status sosial. Perempuan-perempuan ningrat mengenakan kebaya dengan kain-kain bermotif batik yang rumit, dihiasi dengan perhiasan emas dan perak. Seiring berjalannya waktu, kebaya mengalami transformasi seiring dengan perubahan zaman. Pada masa kolonial, kebaya menjadi pakaian sehari-hari bagi perempuan Eropa yang tinggal di Indonesia. Hal ini menunjukkan betapa pesonanya kebaya hingga mampu memikat hati para pendatang.
Setelah kemerdekaan, kebaya mengalami revitalisasi. Para desainer muda berlomba-lomba menciptakan desain kebaya modern yang tetap mempertahankan nilai-nilai tradisional. Kebaya tidak lagi hanya dikenakan pada acara formal, tetapi juga menjadi pilihan busana untuk berbagai kesempatan, mulai dari pesta pernikahan hingga acara santai. Untuk tampil elok, menawan , dan juga mempesona.
Kebaya adalah warisan budaya Indonesia yang sangat berharga. Diperingatan Hari Kebaya Nasional 2024 ini, Mari kita bersama-sama melestarikan dan mengembangkan kebaya agar semakin dikenal di dunia internasional. Dengan terus berinovasi dan mengembangkan desain kebaya, kita dapat memastikan bahwa kebaya tetap relevan dan diminati oleh generasi mendatang. (Aye/Sg).