Gaes !!! Investor Kecewa Saham GoTo Mencapai Nilai Terendah

Share

Indonesia, Suaragong – Gaes Kaalian perlu tau!!. Pada hari Selasa, (09/07/2024) Saham dari PT Gojek Tokopedia atau yang disingkat GoTo masih berada pada nilai terendah. Melihat hal tersebut, banyak Investor yang merasa kecewa akan Saham GoTo yang Mencapai Nilai Terendah yaitu berkisar Rp.50/saham atau 1 Lot saham sebesar Rp.5.000 saja. Karena hal tersebut, banyak juga investor yang berbondong-bondong menjual saham GoTo mereka.

FT : Candlestick Pergerakan Saham PT GoTo dinilai Terendah Ds : Fz.

Tanggapan eks Direktur Bursa Efek

Terkait ini, Hasan Zein Mahmud, selaku eks Direktur Bursa Efek Jakarta (BEJ) berkomentar, bahwa mengenai saham GoTo, Ia mengatakan “Saya berdiskusi panjang dengan beberapa teman ritel yang memiliki saham GoTo dalam portofolio mereka. Sebagian besar marah semata karena harga saham yang terus turun sampai mentok di gocap. Wajar dan saya tak ingin komentar. Ada sebagian kecil yang kecewa karena kerugian besar yang diderita GoTo akibat pelepasan Tokopedia.” Jelas Hasan dalam salah satu postingan akun media sosial Facebook, Senin (08/07/2024) Lalu.

Menurut padangan hasan, Divestasi Tokopedia merupakan koreksi dari kesalahan masa lalu, Akuisisi Tokopedia dari sudut pandang mana pun terbilang overvalued (tidak wajar harganya).

ia juga mengatakan  “koreksi ini memang menyakitkan, tapi perlu dilakukan demi terjadinya perubahan yang lebih baik. Divestasi Tokopedia mengharuskan GoTo membebankan sisa goodwill yang belum diamortisasikan menjadi biaya. Menambah kerugian bersih 2023 sebesar Rp86 triliun.”

Jalan Keluar dari Nilai Saham Terendah

Hasan Menambahkan bahwa, Hanya tersisa satu cara untuk mengembalikan kepercayaan investor, yaitu setelah reorientasi bisnis dan restrukturisasi. GoTo harus menunjukkan bahwa ia dapat menghasilkan laba. Hal tersebut dikarenakan dari awal mula GoTo Terjun ke publik/go public lewat IPO tidak memenuhi Dua Syarat. Kedua Syarat tersebut adalah :

  1. Perusahaan yang ingin IPO harus mencatatkan laba dalam 3 tahun terakhir
  2. Penetapan harga saham yang tidak wajar

Tanggapan Ekonom Senior

Tanggapan Lain juga dilontarkan oleh Anthony Budiawan, selaku Ekonom senior dari Political Economy and Policy Studies (PEPS). Anthony mengatakan sebagaimana berikut : “Goto, baik GoJek maupun Tokopedia, bahkan tidak pernah menghasilkan laba, meskipun hanya satu tahun apalagi satu kuartal.”

Menurut Anthony, GoTo mencatatkan kerugian pada kuartal I-2022 sebesar Rp85,6 triliun, sesaat sebelum IPO pada 30 Maret 2022. Dua tahun sebelum IPO, kerugiannya lebih gede lagi. Tiba-tiba, peraturan IPO yang mewajibkan adanya laba dalam 3 tahun terakhir dihapus. Hal tersebut bisa jadi untuk  memuluskan GoTo masuk pasar saham.

Anthony juga mempertanyakan penetapan harga saham IPO yang dinilai tidak wajar yaitu sebesar Rp.338/saham atau Rp.33.800/Lot. sehingga total dana masyarakat yang disedot GoTo saat IPO mencapai Rp.13 Triliun. Ketika saham GoTo bernilai Rp.50 per lembar, lanjut Anthony, potensi kerugian investasi yang harus ditanggung masyarakat mencapai Rp11,7 triliun. Atau setara 85,2 persen dari nilai IPO.

Anthony juga mengatakan “Untuk itu, saya kira, KPK atau aparat penegak hukum lainnya, wajib usut kasus ini. Diduga ada penggelembungan aset dan rekayasa valuasi. Sehingga menimbulkan kerugian masyarakat yang cukup besar.” (Fz/Rrf/Sg).

1 Comment

Gaes !!! Gojek Hadirkan Fitur Layanan GoDineIn - Suara Gong 15/07/2024 - 3:13 pm

[…] bagi Perusahaan Gojek dalam mengembangkan berbagai Fitur. Salah satunya adalah Layanan terbaru dari Gojek yaitu GoDineIn. Diungkapkan oleh Head of Marketing Food & Ads Gojek, Ignatios Satrio, Bahwa […]

Post Comment