Gejala Awal yang Sering Tidak Disadari
Gejala cacar monyet biasanya muncul antara 5 hingga 21 hari setelah seseorang terinfeksi virus Monkeypox. Pada tahap awal, penderita akan mengalami beberapa gejala seperti menggigil, demam tinggi, sakit kepala, lemas, dan nyeri otot. Gejala-gejala ini seringkali mirip dengan penyakit lainnya, sehingga tidak jarang diabaikan. Namun, ada satu tanda penting yang membedakan cacar monyet dari infeksi lain, yaitu pembengkakan kelenjar getah bening. Pembengkakan ini dapat terjadi di leher, ketiak, atau selangkangan, dan bisa menyebabkan rasa nyeri yang signifikan.
Meski gejala awal ini mungkin terlihat seperti flu atau infeksi biasa, perhatian terhadap detail seperti pembengkakan kelenjar getah bening bisa menjadi penentu untuk mengenali cacar monyet lebih dini. Sebagai langkah pencegahan, jika mengalami gejala tersebut, penting untuk segera mencari pertolongan medis.
Ruam dan Lesi yang Khas
Setelah gejala awal, biasanya dalam waktu 1 hingga 3 hari, ruam mulai muncul pada kulit. Ruam ini awalnya muncul sebagai bintik-bintik merah datar yang kemudian berkembang menjadi benjolan yang berisi cairan. Benjolan ini secara bertahap akan berubah menjadi pustula, yang kemudian pecah dan mengering. Proses ini biasanya berlangsung sekitar 2 hingga 4 minggu, dan dapat meninggalkan bekas luka permanen pada kulit.
Lesi atau ruam yang muncul biasanya pertama kali terlihat di wajah, kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya, termasuk telapak tangan dan kaki. Munculnya ruam ini adalah tanda khas dari cacar monyet, dan menjadi salah satu indikasi kuat bahwa seseorang mungkin terinfeksi virus Monkeypox. Pada beberapa kasus, lesi juga dapat muncul di dalam mulut, mata, dan alat kelamin, yang dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan yang parah.
Baca Juga : Gaes !!! WHO Deklarasikan Keadaan Darurat Kasus Cacar Monyet atau MPOX
Pencegahan Virus Cacar Monyet
Untuk mencegah penyebaran virus cacar monyet, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa diambil. Pertama, hindari kontak langsung dengan hewan pengerat seperti tupai, tikus, monyet, dan hewan primata lainnya yang dapat menjadi inang virus. Selain itu, hindari mengonsumsi hewan liar dan pastikan untuk selalu memasak bahan makanan, terutama daging, hingga matang sempurna.
Selanjutnya, penting untuk tidak berbagi alat makan dengan orang lain, karena virus ini dapat menyebar melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi. Rajin mencuci tangan dengan sabun, terutama sebelum memasak, makan, atau menyentuh area wajah dan luka, juga menjadi langkah pencegahan yang penting. Menjaga kebersihan lingkungan adalah kunci agar infeksi virus tidak mudah menyerang anggota keluarga.
Jika merasa mengalami gejala cacar monyet, segera hubungi fasilitas layanan kesehatan untuk mendapatkan saran, pemeriksaan laboratorium, dan perawatan medis. Sambil menunggu hasil tes, jika memungkinkan, lakukan isolasi mandiri untuk mencegah penyebaran virus. Tetap waspada, jaga kesehatan diri, dan perhatikan lingkungan sekitar.
Di tengah meningkatnya kasus cacar monyet di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia, kesadaran akan ciri dan gejala penyakit ini menjadi sangat penting. Semakin cepat gejala dikenali, semakin besar kemungkinan untuk mencegah penyebaran virus dan mendapatkan perawatan yang tepat. Tetap waspada dan selalu jaga kesehatan diri serta lingkungan sekitar. (Aye/Sg).
Baca Juga : Gaes !!! MPOX : Pria Penyuka Sesama Jenis Paling Rentan