Malang Suaragong – Pendeta Gilbert Lumoindong, sedang menjadi sorotan media sosial setelah video ceramahnya menciptakan kegemparan di kalangan netizen. Kontroversi meletup ketika Gilbert diduga menyinggung keyakinan umat Islam dalam pidatonya.
Dalam sebuah ceramah, Gilbert diduga mengomentari praktik zakat umat Muslim dengan menyebutkan bahwa ia memberikan 10 persen dari penghasilannya, sementara umat Muslim hanya memberikan 2,5 persen. Pernyataan ini disampaikan dalam suasana yang dikemas dengan lelucon.
Selain itu, Gilbert juga membandingkan kesulitan pelaksanaan salat dengan ibadah dalam keyakinannya sendiri. Ia menyatakan bahwa salat sangat melelahkan karena membutuhkan gerakan yang intens, sedangkan ibadahnya hanya memerlukan berdiri sambil bernyanyi dan bertepuk tangan.
Gilbert Emanuel Lumoindong, pendeta kelahiran 26 Desember 1966, dikenal sebagai pemimpin sidang jemaat di Gereja Bethel Indonesia, Glow Fellowship Centre, Jakarta. Namanya dikenal dalam lingkungan Kristen sejak ia bergabung dengan pelayanan Gospel Overseas (GO) Studio dan menjadi tuan rumah dalam program rohani Kristen di sebuah stasiun TV swasta dari tahun 1992 hingga 1997.
Gilbert, alumni SMA Negeri 3 Setiabudi, Jakarta, dan Institut Theologia dan Keguruan Indonesia (ITKI) Petamburan, Jakarta, masih aktif sebagai pengkhotbah dengan memiliki 18.000 jemaat yang tergabung dalam GBI Glow Fellowship Centre. ( */red/ma