Gaes !!! Pasar Sumedang jadi Semi Modern, Halusinasi Bupati Malang ?

Ilustrasi Pasar Sumedang, Kelurahan Cepokomulyo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. (Hanifuddin Musa)

Share

Malang, Suara Gong. Gembar-gembor Pasar Sumedang, di Kelurahan Cepokomulyo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, menjadi semi modern, hingga tahun 2023 belum juga terealisasi.

Janji pemerintah daerah (Pemda) menambah fasilitas pasar seperti mall, food court, serta tempat hiburan lainya, juga belum jelas juntrungnya.

Penelusuran suaragong.com Minggu (20/8/2023), meski belum diresmikan, pasar tersebut sudah difungsikan sebagai tempat niaga. Sejumlah pedagang menyatakan, pasar beroperasi sudah sejak 2022 lalu.

“Rencana akan diresmikan oleh ibu Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Tapi (batal red) karena tidak memungkinkan,” ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Malang, Mahila Surya Dewi, belum lama ini.

Baca Juga : Gaes !!! Sekitar 400 Ribu Nama Akan Tercoret Dari BPID, Dinkes Tawar Masuk Mandiri

“Pagar juga belum terpasang waktu itu, kemudian ada rencana lantai dua dan tiga dibuat mall dan bioskop itu masih berproses,” imbuh Mahila.

Mahila, berdalih, beroperasinya pasar dimaksud, karena kunci lapak telah diterima para pedagang. Yakni setelah ia terima kunci dari Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPKPCK) Kabupaten Malang. Agar pedagang langsung bisa menempati.

“Karena itu kan relokasi, jadi pedagang langsung mengisi semua bedak-bedak tersebut,” katanya.

Saat ini, lanjut Mahila, bersama pihak ke tiga pemkab masih membahas perihal pusat perbelanjaan dan bioskop. Rencananya, akan ditempatkan di lantai dua dan tiga.

Menurutnya, pembahasan itu memerlukan waktu telaah yang cukup. Lantaran (mall dan bioskop) memerlukan skema yang panjang. Mulai pembangunan, parkir, hingga soal teknis kerjasama pihak ketiga dengan Pemerintah Kabupaten Malang.

“Mulai dari pembangunan, pengelolaan, pengisian tempat itu, sampai dengan perparkiran. Jadi mereka melamar apa yang diuntungkan. Nah kami juga menghitung sewanya bagaimana kemudian yang ditawarkan bentuk bangunan saja, terus dananya dari mana?,” ujar Mahila.

Kalau dana dari mereka misalnya, Mahila menyebut, nanti skema pengembaliannya seperti apa? Itu perlu pencermatan yang cukup serius dibicarakan.

“Kalau dari kita jelas satu paket. Dalam artian otomatis parkiran juga seperti retribusinya bagaimana?, dan sebagainya harus jelas,” lanjutnya.

Soal kapan menggandeng pihak ketiga untuk plan bisnis dimaksud, Mahila menyebut, tergantung kesepakatan dengan pihak ketiga. Jika deal, maka awal tahun 2024 akan dikerjakan. Sebab, sudah ada yang melamar kepada Bupati Malang, untuk mengisi hal tersebut.

“Paling cepat Januari 2024 paling dikerjakan. Kalau tahun ini kayaknya tidak memungkinkan,” tuturnya.

Hingga saat ini, lantai dua dan tiga masih kosong. Yang ada hanya kotoran hewan dan debu yang melekat di lantai. Tak hanya itu, dinding pasar juga nampak tak terawat dan dipenuhi sarang laba-laba.

Srikatun, salah satu pedagang mengatakan tidak tahu menahu soal pasar. Cuma dirinya fokus pada dagangan masakan dapur yang ia jual. “Kalau dibandingkan dengan tempat yang dulu, tempat baru ini membawa manfaat, karena pembeli semakin ramai,” tutupnya.

Sekedar diketahui, Pasar Sumedang, dibangun sejak tahun 2017. Dan selama lima tahun para pedagangnya berjualan di tempat penampungan sementara.

Sebelumnya Bupati Malang, Sanusi, menyatakan, lamanya pengerjaan, akibat beberapa kendala. Salah satunya terkait pengurangan lahan kios untuk masing-masing pedagang. (cw2/eko)