Gaes !!! Seorang Remaja 14 Tahun Terkena Gagal Ginjal, Awalnya Dikira Flu

FT l Penyakit gagal ginjal umumnya diidentikkan dengan orang dewasa, tetapi kenyataannya, penyakit ini juga bisa menyerang anak-anak atau Remaja/Ilustrasi AI

Share

SUARAGONG.COM – Penyakit gagal ginjal umumnya diidentikkan dengan orang dewasa, tetapi kenyataannya, penyakit ini juga bisa menyerang anak-anak atau Remaja. Kisah mengharukan datang dari Lilly, seorang remaja berusia 14 tahun asal Yeovil, Somerset, yang didiagnosis menderita gagal ginjal stadium akhir. Awalnya, gejala yang dialami Lilly hanya mirip flu, namun siapa sangka, kondisi tersebut semakin memburuk hingga mengancam nyawanya.

Pada bulan Juni 2024, setelah mengalami gejala mirip flu selama tiga bulan. Lilly dibawa ke rumah sakit dan langsung mendapatkan perawatan intensif. Menurut laporan BBC, Minggu (29/9/2024), kondisinya begitu serius sehingga ia harus dipindahkan ke unit perawatan intensif pediatrik (PICU). Yang brtempat di Rumah Sakit Anak Bristol. Lilly bahkan sempat berada dalam keadaan koma selama tiga hari untuk stabilisasi.

Gejala Awal Gagal Ginjal pada Remaja yang Mengecoh

Awalnya, keluarga Lilly mengira penyakitnya hanyalah flu biasa. Gejala ringan seperti demam, batuk, dan kelelahan tampak tidak mengkhawatirkan, namun kondisi ini terus berlanjut tanpa ada tanda-tanda perbaikan. Setelah beberapa pemeriksaan, dokter menemukan bahwa Lilly sebenarnya menderita gagal ginjal stadium akhir. Kondisi tersebut menyebabkan fungsi ginjalnya berhenti, sehingga ia harus menjalani dialisis secara rutin beberapa kali dalam seminggu.

“Saya agak lega ketika diberitahu bahwa saya akan dimasukkan ke dalam koma, karena saat itu saya merasa sangat sakit,” ungkap Lilly. Kini, meskipun perawatan dialisis dapat memperlambat kerusakan lebih lanjut pada ginjalnya, dokter menyatakan bahwa Lilly pada akhirnya membutuhkan transplantasi ginjal untuk bisa bertahan hidup.

Perjuangan dan Cita-cita Lilly

Meski menghadapi tantangan besar dalam hidupnya, semangat Lilly untuk bertahan dan membantu orang lain tidak pernah pudar. Ia ingin memastikan bahwa anak-anak lain yang juga menderita penyakit serupa tidak merasa sendirian. Lilly bermimpi untuk bertemu dengan Perdana Menteri Inggris dan bekerja sama dengan National Kidney Federation guna meningkatkan kesadaran tentang gagal ginjal pada anak-anak. Ia bahkan sudah menghubungi anggota parlemen Yeovil, Adam Dance, dan juga kantor perdana menteri.

Profesor Richard Coward, konsultan yang merawat Lilly, memuji semangatnya. “Lilly, seperti banyak pasien kami, sangat mengagumkan. Mereka datang dengan gagal ginjal stadium akhir dan mereka sangat tangguh, mereka cepat pulih, lalu mereka ingin berbagi ke orang lain,” kata Profesor Coward. Lilly diharapkan akan menjadi advokat bagi penelitian lebih lanjut tentang pengobatan dan terapi untuk penyakit ini.

Kebutuhan Edukasi Lebih Lanjut

Kasus Lilly menjadi pengingat pentingnya deteksi dini dalam kasus gagal ginjal, terutama pada anak-anak. Sering kali gejala awal seperti flu bisa mengecoh, padahal penyakit yang mendasarinya bisa sangat serius. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk waspada terhadap gejala-gejala yang tidak kunjung membaik dan segera melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Dengan edukasi dan penelitian lebih lanjut, diharapkan pengobatan untuk penyakit gagal ginjal bisa terus berkembang, sehingga anak-anak seperti Lilly bisa mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik. (Aye/Sg).