SUARAGONG.COM – Keberadaan sebuah aliansi global dianggap sebagai kunci penting dalam mewujudkan negara Palestina yang merdeka. Menurut Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell. Dalam pertemuan tingkat menteri yang berlangsung di sela-sela Sidang Umum PBB di New York. Borrell menegaskan bahwa hampir seluruh dunia mendukung solusi dua negara sebagai jawaban atas konflik panjang antara Palestina dan Israel.
Aliansi Global untuk Wujudkan Kemerdekaan Negara Palestina
Borrell mengutip data dari Anadolu dan Antara, di mana 135 negara di dunia serta Pengadilan Internasional telah mengakui Palestina sebagai negara merdeka. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan sebaliknya. Palestina masih belum mencapai kemerdekaan penuh, dan ini dianggap sebagai masalah besar tidak hanya bagi Palestina dan Israel, tetapi juga bagi stabilitas kawasan, hukum internasional, serta masa depan global.
“Jika solusi dua negara bukanlah jawabannya, lalu apa solusinya?” tanya Borrell, merujuk pada terus berlangsungnya konflik Israel-Palestina yang semakin intens sejak serangan Israel pada tahun lalu. Serangan ini telah mengakibatkan tewasnya lebih dari 41.000 orang, sebagian besar di antaranya adalah wanita dan anak-anak.
Aliansi Global untuk Misi Perdamaian
Borrell menekankan bahwa solusi dua negara tidak mungkin diwujudkan tanpa adanya dukungan dari aliansi global. Ia menyebut aliansi global ini sebagai payung, di mana setiap negara mitra bisa berkontribusi sesuai kapasitasnya untuk mendorong implementasi solusi dua negara. “Ini bukan hanya tanggung jawab Palestina dan Israel saja untuk merundingkan perdamaian mereka sendiri. Mereka membutuhkan bantuan kita semua,” tambah Borrell.
Dalam pertemuan tersebut, Borrell juga mengusulkan diadakannya pertemuan kedua mengenai proses perdamaian di Brussels pada bulan November mendatang. Pertemuan ini diharapkan dapat menjadi langkah lanjut dalam mendorong perdamaian serta memfasilitasi negosiasi antara kedua belah pihak.
Krisis Gaza yang Terus Berlangsung
Meskipun telah ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera, Israel terus melakukan serangan besar-besaran terhadap Gaza setelah serangan lintas perbatasan yang dilakukan oleh kelompok Palestina, Hamas, pada Oktober tahun lalu. Hingga saat ini, lebih dari 41.500 orang tewas, sementara lebih dari 96.000 orang terluka akibat konflik ini. Populasi Gaza pun terusir akibat serangan tersebut, dengan blokade yang masih berlangsung sehingga menyebabkan krisis kemanusiaan yang parah. Kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan telah menjadi tantangan berat bagi penduduk Gaza.
Selain itu, Israel kini menghadapi tuduhan genosida di Pengadilan Internasional atas tindakannya di Gaza. Tuduhan ini menambah ketegangan dalam komunitas internasional, yang mendesak diadakannya penyelesaian damai secepat mungkin untuk mencegah korban lebih lanjut. (Aye/Sg)