Gaes !!! Survei: Banyak Perusahaan Memecat Generasi Z, Apa Penyebabnya?

Ft : Survei Banyak Perusahaan Memecat Generasi Z, Apa Penyebabnya , Ds : Fz

Share

Suaragong.com – Survei terbaru mengungkapkan adanya tren pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap generasi Z (Gen Z) di berbagai perusahaan. Fenomena ini menarik perhatian banyak pihak, terutama di tengah berkembangnya angkatan kerja muda dari generasi ini. Data survei menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan merasa Gen Z menghadirkan tantangan baru di lingkungan kerja, sehingga angka PHK terhadap mereka cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan generasi sebelumnya.

Baca Juga : Gaes !!! Gen Z: Antara YOLO, FOMO, dan Realitas Keuangan

Faktor Pemicu Pemecatan Gen Z

Menurut survei yang dilakukan oleh perusahaan riset ketenagakerjaan, terdapat beberapa alasan utama yang sering disebutkan oleh perusahaan sebagai faktor pemicu pemecatan Gen Z:

  1. Kurangnya Kemampuan Adaptasi di Lingkungan Kerja
    Perusahaan menyatakan bahwa banyak karyawan Gen Z menghadapi kesulitan dalam beradaptasi dengan budaya kerja yang mengutamakan kolaborasi tatap muka dan jam kerja yang ketat. Kebiasaan bekerja dari rumah dan fleksibilitas yang mereka alami selama pandemi dinilai berkontribusi pada ekspektasi mereka terhadap lingkungan kerja yang lebih longgar, yang terkadang tidak sejalan dengan aturan perusahaan.
  2. Keinginan untuk Cepat Mendapat Hasil
    Gen Z sering kali dinilai memiliki harapan yang tinggi untuk cepat berkembang dan meraih promosi dalam waktu singkat. Hal ini menjadi tantangan bagi perusahaan yang memiliki struktur hierarki dan proses pengembangan karier yang memerlukan waktu. Ekspektasi ini dapat menyebabkan ketidakpuasan pada karyawan Gen Z dan pada akhirnya mempengaruhi kinerja mereka.
  3. Prioritas pada Work-Life Balance yang Tinggi
    Survei juga mencatat bahwa Gen Z cenderung mengutamakan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, bahkan di awal karier mereka. Kebijakan lembur dan beban kerja yang intens sering kali ditanggapi dengan resistensi oleh karyawan muda ini. Bagi beberapa perusahaan, preferensi yang kuat terhadap work-life balance ini dianggap sebagai kurangnya komitmen terhadap pekerjaan.
  4. Keterbatasan Keterampilan Soft Skill
    Perusahaan menyoroti bahwa meski Gen Z dianggap unggul dalam teknologi, sebagian dari mereka dinilai kurang memiliki keterampilan komunikasi dan soft skill lainnya. Keterampilan seperti manajemen emosi, kemampuan berkolaborasi, dan kepemimpinan adalah beberapa hal yang masih perlu ditingkatkan oleh generasi ini, menurut pendapat banyak manajer.
  5. Pandangan yang Kritis terhadap Struktur Organisasi Tradisional
    Gen Z dikenal memiliki pandangan yang lebih kritis terhadap aturan dan struktur kerja yang kaku. Mereka cenderung lebih terbuka menyuarakan ketidaksetujuan, termasuk terhadap kebijakan dan hirarki perusahaan. Beberapa perusahaan menganggap sikap ini sebagai ketidakpatuhan atau ketidakhormatan terhadap aturan yang berlaku.

Kesimpulan

Tren PHK terhadap Gen Z menunjukkan adanya tantangan baru dalam lingkungan kerja modern. Meski beberapa perusahaan merasa sulit menyesuaikan diri dengan kebutuhan generasi muda ini. Tidak sedikit pula yang mulai beradaptasi dan menciptakan program yang mendukung pertumbuhan karier Gen Z. Menjembatani perbedaan ini menjadi tantangan tersendiri bagi dunia kerja, namun dengan strategi yang tepat, perusahaan dan Gen Z diharapkan dapat bekerja sama secara harmonis untuk mencapai tujuan bersama.

Baca Juga : Gaes !!! Millennials dan Gen Z Lebih Suka Cari Nasihat Keuangan di Media Sosial

Jangan Lupa ikuti terus Informasi, Berita artikel paling Update dan Trending Di Media Suaragong !!!. Jangan lupa untuk ikuti Akun Sosial Media Suaragong agar tidak ketinggalan di : Instagram, Facebook, dan X (Twitter). (Fz/Sg).