Gaes !!! Sustainable Economic, Ekonomi Keberlanjutan Dikampung Industri

Ft : Ilustrasi pelaku industri kreative di Kota Malang. (ist)

Share

Malang, Suaragong – Pola pertumbuhan ekonomi di Indonesia memang unik karena sebaran dan indikatornya yang statis reaktif serta saling mempengaruhi. Dapat dilihat sektor ekonomi sebagian besar disokong industri kecil dan mikro karena sangat beririsan dengan perputaran ekonomi sektor konsumsi masyarakat.

Secara langsung dari beberapa titik ekonomi dan transaksi akan membentuk suatu pola keberlanjutan ekonomi. Dari terbentuknya pola tersebut maka sebaran ekonomi menjadi satu yang disebut kawasan industri. Namun pada sektor mikroekonomi disebut pula sentra atau kampung industri. Hal tersebut akan lebih mempermudah perkembangan, mempercepat pertumbuhan dan memperkuat siklus ekonomi.

Pembangunan berkelanjutan merupakan sebuah konsep yang mencakup tujuan sosial, lingkungan dan ekonomi di dalamnya akan tetapi penilaian keberlanjutan belum terbentuk secara utuh, terutama ketika membahas tentang tiga pilar keberlanjutan, belum ada yang indikor yang baku dalam mengukur tingkat keberlanjutan pada suatu wilayah, terutama yang terkait dengan pilar keberlanjutan ekonomi.

Dalam keberlanjutan ekonomi harus berfokus pada identifikasi awal tingkat keberlanjutan dan potensi. Misalnya saja pada sentra atau kampung industri di dengan mempertimbangkan Indikator-indikator produksi berkelanjutan (sustainable production indicators) lalu kemudian dievaluasi dengan menggunakan analisis logika fuzzy untuk mengetahui tingkat keberlanjutan masing-masing kampung industri.

Ft : Ilustrasi pelaku industri kreative di Kota Malang. (ist).

Dari hasil yang diperoleh berupa tingkat keberlanjutan dapat dilakukan penguatan pilar ekonomi dari jenis kampung industri. Contohnya dari industri makanan dan olahan tempe kedelai dan keripik tempe memiliki tingkat keberlanjutan Medium high sustainability sedangkan kampung industri gerabah, kampung industri rotan, kampung industri marning jagung, kampung industri keramik dan kampung industri mebel memiliki tingkat keberlanjutan Medium sustainability.

Klasifikasi tersebut memudahkan untuk penguatan pilar dan strategi keberlanjutan. Dalam tingkat keberlanjutan High sustainability cukup dengan teknologi dan kekuatan ekonomi karena sudah melewati medium sustainability. Sedangkan industri rotan, keramik, topeng dan kerajinan tangan lainnya masih harus diberikan kembali penguatan desain, produksi masal dan ketersediaan sumber daya karena keterbatasan bahan dan penyesuaian desain yang berubah karena perkembangan industri secara global. ( ind/man)

1 Comment

Gaes !!! Lonjakan PHK di Indonesia: Implikasi dan Kebijakan - Suara Gong 15/08/2024 - 11:35 am

[…] Baca juga: Sustainable Economic, Ekonomi Keberlanjutan Dikampung Industri […]

Post Comment