Probolinggo, Suara Gong.
Polres Probolinggo Kota, terjun ke Pulau Gili Ketapang, mengedukasi masyarakat perihal pemanfaatan sampah. Edukasi diberikan dalam bentuk pelatihan. Cara ini diharapkan mampu merubah pandangan penduduk Gili, terhadap keberadaan sampah.
Kapolres Probolinggo Kota, AKBP. Wadi Sa’bani mengatakan, problem sampah dikeluhkan masyarakat Pulau Gili, memaksanya ikut berpikir bagaimana cara menanggulangi.
“Saya bawa tim ke sana. Berikut mengajak teman-teman dinas lingkungan hidup (DLH) untuk mengedukasi warga. Kita mau penduduk Pulau Gili, memanfaatkan sampah biar punya nilai ekonomis,” terang Wadi Sa’bani, kepada suaragong.com, Rabu (16/8/2023) siang.
Inisiatif Wadi Sa’bani, sejatinya tergugah setelah masyarakat Gili, merasa putus asa mengendalikan sampah-sampah kiriman. Dalam tulisan suaragong.com Senin (14/8/2023) lalu, warga mengharap pemerintah daerah, dan TNI/Polri, serius mendukung usaha penanggulangan sampah.
Baca Juga : Gaes !!! Pastikan Bebas Narkoba, Puluhan Perangkat dan Warga Desa Binor di Tes Urin
“Sampai saat ini belum ada pengelolaan sampah yang mengacu kepada pembangunan ECO GREEN. Sehingga bisa saja menimbulkan kerusakan ekosistem laut,” sambung mantan Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan Itu.
“Akibat lainnya, sampah bisa jadi penyebab tingginya angka penyakit difteri yang menyerang masyarakat, terutama anak-anak. Oleh karena hari ini, bersama dengan instansi terkait dan warga, kita melaksanakan kegiatan dari Sampah menjadi Berkah ini.” imbuhnya.
Dalam pelatihan itu, diajarkan cara memilah dan menyortir sampah. Ada dua jenis sampah dipisahkan. Yakni jenis organik dan non organik. Untuk sampah organik, dimanfaatkan menjadi pupuk atau media pengembangbiakan maggot (pakan ikan).
Sedangkan sampah anorganik didaur ulang menjadi barang bermanfaat dan bernilai ekonomis. “Kepada masyarakat, saya berharap terkait sistem pengelolaan sampah terus koordinasi, komunikasi, dan kolaborasi, dengan stakeholder terkait. Agar program ini bisa terus berjalan,” ujar Wadi Sa’bani.
Sebelum kembali ke daratan Probolinggo, perwira menjabat di Mapolres Probolinggo Kota, sejak Selasa (16/11/2021) itu meminta masyarakat lebih sadar terhadap pentingnya kebersihan. Menurutnya jika lingkungan pantai dan laut dalam keadaan bersih, warga juga diuntungkan.
“Kita dukung Gerakan dari sampah menjadi berkah ini, kita berharap bersama dengan adanya pengelolaan sampah ini akan mengedukasi banyak orang untuk bisa membuat lingkungan menjadi bersih,” tutup Wadi Sa’bani.
Kepala Desa Gili Ketapang, Monir mengapresiasi solusi diberikan Polres Probolinggo Kota. “Harapannya dengan adanya program dan pelatihan pengolahan sampah ini, bisa bermanfaat bagi warga Pulau Gili Ketapang. Selama ada sampah, disitu tidak ada keindahan,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, Pulau Gili Ketapang, Probolinggo, masih menjadi kawasan endapan sampah. Sampah-sampah kiriman itu, tentu saja merusak keindahan pasir putih disepanjang pantai.
Untuk sampah paling sulit terurai, adalah berjenis plastik. Di bibir pantai, sampah plastik ini hanya mengalami degradasi menjadi mikroplastik. Mikroplastik terjadi karena material plastik yang tadinya besar tercabik oleh hantaman gelombang dari lepas pantai.
Sekedar diketahui, Pulau Gili Ketapang, merupakan pulau yang menjadi tujuan wisata andalan di Jawa Timur. Secara administratif terletak di Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo.
Destinasi wisata ini berada di antara Pulau Jawa, dan Pulau Madura. Posisinya berada pada 5 mil di tengah laut. Dari Pelabuhan Tanjung Tembaga-Probolinggo, dapat ditempuh sekitar 50 menit dengan menumpangi kapal boat. (eko)