Gubernur Khofifah–BI Jatim Perkuat Tim untuk Kendalikan Inflasi

Gubernur Khofifah dan BI Jatim menggelar High Level Meeting TPID–TP2DD–TP2ED untuk memperkuat sinergi pengendalian inflasi Jelang Nataru

Share

SUARAGONG.COM -Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan pentingnya sinergi antara TPID, TP2DD, dan TP2ED. Hal ini dilakukan dalam menjaga stabilitas harga, memperkuat digitalisasi, serta mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur. Terutama menjelang periode Natal–Tahun Baru, Ramadan, hingga Idul Fitri 1447 H. Maka dari itu Gubernur Khofifah Bersama BI bentuk tim strategis untuk tekan inflasi dan dorong pertumbuhan ekonomi.

Hal itu disampaikan Gubernur Khofifah saat membuka High Level Meeting (HLM) TPID–TP2DD–TP2ED Provinsi Jawa Timur Tahun 2025 di Hotel Doubletree Surabaya, Selasa (25/11/2025).

Jatim Perkuat Sinergi 2 Tim Strategis untuk Kendalikan Inflasi dan Pacu Pertumbuhan Ekonomi

Khofifah menyebut sinergi lintas sektor merupakan langkah krusial untuk menghadapi peningkatan konsumsi masyarakat menjelang hari besar keagamaan.

“Sinergi ini penting karena setiap tim memiliki peran spesifik namun saling mendukung. TPID menjaga keterjangkauan harga, TP2DD mempercepat digitalisasi layanan, dan TP2ED mengakselerasi sektor produktif,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa stabilitas harga dan pertumbuhan ekonomi tidak dapat dicapai secara instan, tetapi merupakan hasil kerja bersama yang konsisten.

“Kita harus berikhtiar agar ekonomi Jawa Timur tetap tumbuh, berkembang, dan semakin maju. TP2ED hadir sebagai semangat baru bagi seluruh pemangku kepentingan,” tambahnya.

Baca Juga : Hiu Tutul Serbu Perairan Probolinggo, Kapal Wisata Penuh Pengunjung

Antisipasi Kenaikan Permintaan Jelang Nataru dan Ramadan

Memasuki periode liburan dan hari besar keagamaan, Pemprov Jatim memperkuat pengawasan harga di pasar tradisional serta memperluas jangkauan pasar murah untuk memastikan ketersediaan pangan tetap aman.

“Monitoring harga-harga harus semakin detail. Pemprov akan memperluas pasar murah untuk menjaga daya beli masyarakat,” tegas Khofifah.

Tema HLM tahun ini, yakni “Sinergi Memperkuat Ketahanan Pangan, Menjaga Stabilisasi Harga, dan Mempercepat Digitalisasi dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan dan Berdaya Tahan”, menjadi penegasan bahwa ketahanan ekonomi dibangun melalui kolaborasi semua elemen.

Pertumbuhan Ekonomi Jatim Melampaui Nasional

Berdasarkan data makro, PDRB Jawa Timur Triwulan III-2025 tumbuh 5,22 persen (y-on-y), lebih tinggi dari pertumbuhan nasional sebesar 5,04 persen. Jatim tetap menjadi kontributor ekonomi terbesar kedua di Indonesia dengan sumbangan 14,54 persen terhadap PDB nasional dan 25,65 persen terhadap PDRB Pulau Jawa.

Sektor unggulan seperti industri pengolahan, perdagangan, dan pertanian menjadi motor utama pertumbuhan, ditambah meningkatnya mobilitas wisatawan dan penyelenggaraan event.

Saat ini, 24 dari 38 kabupaten/kota telah menetapkan TP2ED melalui SK Kepala Daerah. Sinergi ini memperkuat rantai pasok, sektor unggulan, serta sinkronisasi program daerah menuju proyeksi pertumbuhan 2025 di kisaran 4,7–5,5 persen.

Inflasi Terjaga dan Program Pengendalian Intensif

Pada Oktober 2025, inflasi Jawa Timur tercatat 2,69 persen (y-on-y) dan 0,30 persen (m-to-m), masih dalam rentang sasaran nasional. Komoditas utama penyumbang inflasi bulanan meliputi emas perhiasan, telur ayam, dan cabai merah.

Sepanjang 2025, Pemprov Jatim telah menggelar 160 pasar murah, 47 Gerakan Pangan Murah, serta delapan program Gerakan Menanam. Upaya tersebut diperkuat kerja sama perdagangan antarwilayah dan misi dagang antardaerah.

Percepatan Digitalisasi Melalui ETPD dan QRIS

Gubernur Khofifah menegaskan digitalisasi merupakan sarana untuk memastikan pelayanan publik berjalan cepat, mudah, dan akuntabel. Implementasi ETPD, Kartu Kredit Indonesia (KKI) Pemda, dan perluasan QRIS terus dikuatkan untuk mempercepat transformasi layanan.

Pada forum HLM, Khofifah bersama Kepala Perwakilan BI Jatim Ibrahim meluncurkan Portal Dashboard TPID sebagai platform pemantauan inflasi secara real-time, sekaligus menandai kick-off TP2ED untuk pengembangan ekonomi daerah.

Sejumlah daerah mendapat apresiasi, antara lain:

  • Kota Surabaya: pelaksana operasi pasar & GPM terbanyak
  • Kota Malang: etalase pengendalian inflasi terbanyak
  • Kabupaten Ngawi: korporasi petani terbanyak
  • Kabupaten Madiun: inovasi on-farm terinovatif
  • Kabupaten Kediri: inisiator kerja sama antar daerah terbanyak

Untuk kategori digitalisasi:

  • Kota Madiun: indeks ETPD tertinggi kategori kota
  • Kabupaten Bojonegoro: pencapaian ETPD tertinggi kabupaten
  • Bappeda Jatim: realisasi KKI tertinggi
  • Kabupaten Tulungagung: indeks digital tertinggi kabupaten

BI Jatim Tegaskan Dukungan Penuh

Kepala Perwakilan BI Jatim Ibrahim menegaskan kesiapan jajarannya dalam menghadapi peningkatan kebutuhan pangan di akhir tahun serta menjelang Ramadan dan Idul Fitri.

“Digitalisasi TP2DD juga mendorong TP2ED agar ekonomi daerah tumbuh inklusif dan berkelanjutan, sejalan arahan Presiden,” tegasnya. (Aye)