SUARAGONG.COM – Pasca berakhirnya masa libur panjang Lebaran 2025, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) akan melakukan penutupan sementara terhadap kawasan wisata Gunung Bromo. Penutupan ini dilakukan dalam rangka pelaksanaan kegiatan pembersihan sampah yang meningkat secara signifikan selama masa kunjungan wisatawan.
Upaya Pelestarian Alam Pasca libur Lebaran, Gunung Bromo Ditutup Sementara
Ketua Tim Data, Evaluasi Lapangan, dan Humas BB TNBTS, Hendra Wisantara, menyampaikan bahwa penutupan akan berlangsung secara terbatas pada hari Senin, 21 April 2025, mulai pukul 11.00 hingga pukul 23.59 WIB.
“Selama waktu tersebut, seluruh akses wisata ke kawasan Gunung Bromo akan ditutup. Wisata akan kembali dibuka setelah kegiatan bersih-bersih selesai,” ujar Hendra.
Kebijakan ini bertujuan tidak hanya untuk membersihkan area wisata dari sisa sampah, tetapi juga sebagai wujud komitmen dalam menjaga kelestarian lingkungan dan keindahan alam kawasan TNBTS, khususnya setelah masa liburan yang berdampak pada meningkatnya volume sampah.
Baca Juga : TNBTS Tutup Sementara Kawasan Wisata Ranu Regulo Antisipasi Cuaca Ekstrem
Kegiatan Rutin dalam Rangka Konservasi Lingkungan
Aksi pembersihan ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh BB TNBTS guna memastikan keberlanjutan ekosistem dan kenyamanan destinasi wisata. Dalam pelaksanaannya, BB TNBTS akan bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, antara lain Muspika Sukapura, pelaku usaha wisata, komunitas lingkungan, serta pengelola jasa wisata lokal.
“Kegiatan ini bukan hanya untuk membersihkan kawasan, tetapi juga sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan serta edukasi kepada masyarakat dan wisatawan mengenai pentingnya menjaga kebersihan alam,” ungkap Hendra.
Melalui kolaborasi ini, BB TNBTS berharap terwujud sinergi antara instansi pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam menjaga kualitas destinasi wisata unggulan di Jawa Timur.
Fokus pada Titik-Titik Strategis Kawasan Wisata
Tim pelaksana kegiatan akan melakukan penyisiran dan pembersihan di sejumlah lokasi strategis yang sering menjadi titik keramaian wisatawan. Lokasi-lokasi tersebut meliputi Gunung Pananjakan, Bukit Kedaluh, Simpang Dingklik, Pakis Binvil, Laut Pasir, area sekitar tangga Gunung Bromo, serta Sabana Lembah Watangan.
Seluruh kegiatan pembersihan akan dilakukan secara manual, dengan dukungan tenaga sukarela, petugas taman nasional, dan partisipasi aktif dari warga sekitar.
Hendra menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya memiliki dampak langsung terhadap kebersihan kawasan, tetapi juga sebagai sarana edukasi lingkungan bagi generasi muda, termasuk generasi Z, yang memiliki pengaruh besar dalam penyebaran pesan melalui media sosial.
Ia mengimbau agar seluruh wisatawan selalu memperhatikan kebersihan selama berada di kawasan taman nasional, serta tidak membuang sampah sembarangan.
“Apabila belum menemukan tempat sampah, sebaiknya sampah disimpan terlebih dahulu. Setelah menemukan fasilitas pembuangan sampah, barulah dibuang sesuai tempatnya. Mari kita bersama-sama menjaga keindahan dan kelestarian Gunung Bromo,” pungkasnya.
Perhatikan Jadwal Sebelum Berkunjung
Dengan semangat kolaboratif dan kepedulian bersama, diharapkan Gunung Bromo dapat terus menjadi salah satu destinasi wisata unggulan nasional. Di mana terjaga tetap asri dan nyaman bagi seluruh pengunjung. Menjaga kelestarian alam merupakan tanggung jawab bersama yang harus dilakukan secara berkesinambungan.
Bagi masyarakat yang berencana mengunjungi kawasan Gunung Bromo, diharapkan memperhatikan jadwal penutupan sementara tersebut. Kendati akses ditutup untuk sementara. Semangat untuk menjaga lingkungan tetap dapat diwujudkan melalui tindakan sederhana. Seperti membuang sampah pada tempatnya dan tidak merusak alam. (Duh/aye)
Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News