SUARAGONG.COM – Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dinilai sebagai fondasi utama dalam mencetak generasi penerus bangsa yang unggul dan berdaya saing. Hal ini ditegaskan oleh Bupati Probolinggo, dr. Mohammad Haris atau yang akrab disapa Gus Haris, dalam audiensi bersama Direktur Guru PAUD dan Pendidikan Nonformal (PNF) Kemendikdasmen RI, Suparto. Pertemuan tersebut berlangsung di ruang pertemuan Argopuro, Kantor Bupati Probolinggo, Jumat (3/10/2025).
Gus Haris Tegaskan PAUD Jadi Pondasi Utama Membangun Generasi Probolinggo yang Berkualitas
Dalam kesempatan itu, Gus Haris menegaskan pentingnya pembangunan kualitas pendidikan, terutama sejak jenjang PAUD. “Kita semua di sini untuk memastikan anak-anak bangsa, khususnya di Kabupaten Probolinggo, mendapatkan pondasi terbaik. Karena itu kami tekankan, PAUD adalah pondasi dari pendidikan anak bangsa,” ujarnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024, Kabupaten Probolinggo masih menghadapi tantangan serius di sektor pendidikan. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tercatat sebagai kelima terendah di Jawa Timur. Rata-rata lama sekolah masyarakat hanya sekitar 6,31 tahun, setara dengan lulusan Sekolah Dasar (SD).
Gus Haris menilai kondisi ini harus segera dibenahi dengan melibatkan semua pihak. “Kita punya pekerjaan rumah besar untuk mengubah mindset masyarakat bahwa pendidikan adalah jalan menuju keberhasilan, bukan sekadar kepemilikan materi,” tegasnya.
Selain itu, ia juga menyoroti fenomena pernikahan dini yang masih marak terjadi di Kabupaten Probolinggo, yang kerap dipicu faktor ekonomi maupun pola pikir keliru. “Masih ada orang tua yang menikahkan anaknya di usia sekolah. Ini harus kita ubah bersama. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, tetapi perlu kolaborasi dengan masyarakat, pesantren, dan semua elemen,” tambahnya.
Baca Juga : Kobaran Api Lahap Toko, Rumah, dan Bengkel di Muneng Probolinggo
Kolaborasi dan Peran Pemerintah Pusat
Menurut Gus Haris, keberhasilan peningkatan mutu pendidikan tidak hanya bergantung pada pemerintah daerah. Kolaborasi lintas sektor, dukungan masyarakat, tokoh agama, hingga keluarga memiliki peran penting. “Pemerintah tidak bisa menyelesaikan persoalan pendidikan sendirian. Kita harus berkolaborasi dengan berbagai elemen,” katanya.
Sementara itu, Direktur Guru PAUD dan PNF Kemendikdasmen RI, Suparto, menegaskan pemerintah pusat juga memberi perhatian khusus pada peningkatan mutu guru PAUD. “Kunjungan ini bertujuan menyinergikan kebijakan pusat dan daerah, terutama dalam peningkatan kualitas, kualifikasi, dan kompetensi guru PAUD,” jelasnya.
Ia juga menyinggung masih banyaknya guru TK nonformal di Kabupaten Probolinggo yang belum berkualifikasi S1. Pemerintah pun menyiapkan program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) untuk membantu mereka menempuh pendidikan tinggi. “Guru perlu termotivasi mengikuti program ini karena akan berdampak pada karir dan kesejahteraan mereka,” pungkas Suparto.
Dengan langkah strategis ini, diharapkan PAUD di Kabupaten Probolinggo benar-benar menjadi pondasi kuat untuk membangun generasi emas di masa depan. (Duh/aye)