SUARAGONG.COM – Bus TransJatim Koridor VII resmi mengaspal mulai Selasa (7/10/2025). Kehadiran moda transportasi baru ini disambut positif oleh berbagai pihak, termasuk Komisi D DPRD Provinsi Jawa Timur yang membidangi infrastruktur dan transportasi.
TransJatim Koridor VII Resmi Mengaspal, Komisi D DPRD Jatim Dorong Perluasan Layanan ke Daerah Lain
Anggota Komisi D DPRD Jatim, Khusnul Arif, mengungkapkan harapan besarnya agar layanan TransJatim dapat dirasakan lebih luas oleh masyarakat. Khususnya di wilayah Gerbangkertosusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan).
“Tentu harapannya TransJatim semakin banyak dirasakan oleh masyarakat, khususnya yang berada di seputaran Gerbangkertosusila,” ujar Khusnul Arif.
Koridor VII yang baru diresmikan ini melayani rute Terminal Lamongan – Dukun (Gresik) – Paciran, dengan pusat peluncuran di Halaman Parkir Makam Sunan Drajat, Lamongan. Jalur ini juga dikenal dengan nama Bus TransJatim Sunan Drajat, yang mengusung nilai historis dan religius dari tokoh penyebar Islam di tanah Jawa tersebut.
Menurut Khusnul, kehadiran TransJatim di Lamongan membawa sejumlah dampak positif. Selain mempermudah mobilitas masyarakat, layanan ini juga berpotensi mengurangi angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya.
“TransJatim memberikan pelayanan dan kenyamanan bagi masyarakat untuk menggunakan transportasi darat karena tarifnya ekonomis, serta memberikan rasa aman dan nyaman,” jelas politisi Partai NasDem itu.
Baca Juga :Dewan Kabupaten Malang Sebut, Banyak Halte Mangkrak Karena Pergeseran Moda Transportasi
Perkuat Konektivitas Angkutan Lokal
Ia juga menilai bahwa kehadiran TransJatim dapat memperkuat konektivitas antara angkutan lokal dengan transportasi utama. Dengan begitu, angkutan lokal dapat mengambil peran sebagai feeder atau penghubung dari desa dan perumahan menuju halte TransJatim terdekat.
“Konektivitas transportasi di daerah semakin kuat. Angkutan lokal bisa mengambil peran sebagai feeder, sehingga semua saling terintegrasi,” katanya.
Lebih dari itu, Khusnul menyebut adanya efek domino ekonomi dari beroperasinya TransJatim, terutama bagi pelaku UMKM di sekitar halte dan titik pemberhentian bus.
“Pertumbuhan ekonomi pasti akan ikut terdorong. Di sekitar halte pasti muncul aktivitas ekonomi baru seperti UMKM yang menjajakan produk mereka,” ujarnya optimistis.
Koridor VII sendiri menyediakan 15 unit armada operasional dan 1 unit cadangan, yang beroperasi setiap hari dari pagi hingga malam. Dengan kapasitas tersebut, Khusnul yakin layanan terhadap masyarakat akan berjalan optimal.
Baca Juga :Gubernur Khofifah Luncurkan Bus Trans Jatim Koridor VII
Ekspansi Ke Daerah-Daerah Lain
Ke depan, pihaknya juga mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Perhubungan (Dishub) untuk memperluas jangkauan layanan TransJatim. Yang disebarkan ke daerah-daerah di luar kawasan Gerbangkertosusila.
“Saat ini sudah ada tujuh koridor. Kami yakin Dishub sudah merencanakan perluasan ke depan. Kami di DPRD pun mendukung agar TransJatim bisa hadir di lebih banyak kabupaten dan kota di Jawa Timur,” pungkas Khusnul Arif.
Dengan diresmikannya Koridor VII, TransJatim semakin menegaskan perannya sebagai transportasi publik andalan Jawa Timur yang aman, murah, dan terintegrasi—mendukung mobilitas masyarakat sekaligus mendorong pemerataan ekonomi di berbagai wilayah. (Wahyu/aye)