Suaragong.com – Tenaga Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Satya Hangga Yudha, optimistis Indonesia akan berhasil mencapai transisi energi yang berkelanjutan serta memenuhi target pengurangan emisi karbon. Namun, ia menekankan bahwa transisi energi ini harus dilakukan secara bertahap dan sesuai dengan kemampuan nasional.
Hangga menjelaskan, meskipun Indonesia beralih ke energi baru terbarukan (EBT), batu bara masih menjadi sumber energi yang murah dan kompetitif. Untuk itu, diperlukan solusi seperti Co-Firing dengan biomassa dan penggunaan teknologi CCS dan CCUS. Teknologi untuk mengurangi emisi karbon dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara.
Lebih lanjut, Hangga menyoroti bahwa Indonesia akan membangun lebih dari 100 GW kapasitas energi hingga 2040. Dengan 75% di antaranya berasal dari EBT. Selain itu, Presiden Prabowo juga menargetkan pengurangan ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Mengenai kebijakan hilirisasi, Hangga berharap Keppres Satgas Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional dapat mendorong investasi, pertumbuhan ekonomi, serta penciptaan lapangan kerja.
Ia juga menekankan pentingnya peran generasi muda dalam pengembangan sektor energi terbarukan di Indonesia, serta disiplin dalam mewujudkan kemajuan di bidang energi.
Baca Juga : Buka Kantor di Jakarta, Perusahaan UEA Sebut RI Pusat Energi Terbarukan Asia Tenggara
Jangan Lupa ikuti terus Informasi, Berita artikel paling Update dan Trending Di Media Suaragong !!!. Jangan lupa untuk ikuti Akun Sosial Media Suaragong agar tidak ketinggalan di : Instagram, Facebook, dan X (Twitter). (Fz/Sg).
Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News