Gaes !!! Inilah Dampak Budaya Self Reward untuk Gen Z

Inilah Dampak Budaya Self Reward untuk Gen Z (Media Suaragong)

Share

SUARAGONG.COM – Gen Z, kita semua tahu kalau hidup di era sekarang itu penuh tekanan. Mulai dari sekolah hingga media sosial. Salah satu cara kita untuk mengatasi tekanan itu adalah dengan budaya self reward. Yaitu memberi penghargaan kepada diri sendiri setelah mencapai sesuatu. Tapi, mari kita bahas lebih dalam tentang tiga dampak yang muncul dari budaya ini. Siap? Yuk, simak!

1. Beli Barang Tanpa Pikir Panjang

Salah satu dampak yang paling terasa dari budaya self reward adalah kebiasaan impulsif dalam berbelanja. Ketika kita merasa telah melakukan sesuatu yang patut dirayakan, rasanya kayak ada dorongan untuk langsung belanja barang yang kita inginkan. Misalnya, selesai ujian dan kita langsung ke online shop untuk beli sepatu baru. Rasanya kayak “Ah, ini pantas buat diriku!” Padahal, sering kali kita nggak benar-benar butuh barang itu. Akhirnya, bisa jadi dompet kita lebih cepat menipis hanya karena pengen memberikan penghargaan pada diri sendiri. Ini bisa jadi masalah, karena kebiasaan belanja impulsif bisa bikin kita terjebak dalam siklus utang yang nggak sehat.

2. Hadiah Jadi Biasa Saja

Selanjutnya, ada dampak lain yang mungkin kita tidak sadari: hadiah untuk diri sendiri jadi terasa biasa saja. Awalnya, memberi penghargaan setelah menyelesaikan tugas besar bikin kita happy. Tapi, jika dilakukan terlalu sering, perasaan itu akan memudar. Misalnya, kalau kita selalu nonton film atau makan enak setiap kali selesai tugas, lama-lama itu jadi rutinitas yang tidak lagi memberi semangat. Ketika semuanya terasa biasa, kita jadi kehilangan motivasi untuk melakukan hal-hal yang lebih berarti. Penghargaan yang seharusnya memberikan semangat, justru bisa membuat kita merasa hampa.

3. Fokus Berkurang, Tujuan Melayang

Terakhir, kita harus hati-hati karena budaya self reward bisa bikin fokus kita berkurang. Ketika kita terlalu sering memberi hadiah, kita mungkin jadi lebih fokus mencari momen-momen kecil untuk dirayakan, alih-alih memikirkan tujuan jangka panjang. Misalnya, kita merasa puas hanya dengan menyelesaikan tugas kecil tanpa menyadari bahwa ada proyek yang lebih besar menunggu. Akibatnya, kita bisa terjebak dalam siklus kebahagiaan instan dan melupakan impian yang sebenarnya. Ini bikin kita kehilangan arah dan tujuan yang ingin dicapai.

Baca juga: Tips Cerdas Self Reward: Rayakan Tanpa Boros!

Budaya self reward bisa jadi pedang bermata dua untuk Gen Z. Di satu sisi, memberi penghargaan pada diri sendiri itu penting untuk menjaga semangat dan kebahagiaan. Namun, di sisi lain, jika kita nggak hati-hati, budaya ini bisa memicu impulsive buying, membuat reward jadi biasa saja, dan bahkan mengalihkan fokus kita dari tujuan yang lebih besar.

Jadi, penting bagi kita untuk menemukan keseimbangan. Merayakan pencapaian itu penting, tapi kita juga perlu menjaga agar tujuan jangka panjang tetap di depan mata. Mari kita belajar untuk menghargai diri kita tanpa kehilangan fokus. Semangat terus, Gen Z! (rfr)

Baca Berita Terupdate lainnya melalui google news