Investor China Mulai Lirik Besar Probolinggo 2025

investasi China Probolinggo 2025

Share

SUARAGONG.COM – Upaya Pemerintah Kabupaten Probolinggo buat memperluas peluang investasi akhirnya mulai kelihatan hasilnya. Senin, 1 Desember 2025, Bupati Probolinggo dr. Mohammad Haris atau Gus Haris menerima kunjungan 10 investor asal China langsung di ruang kerjanya. Mereka datang bukan sekadar silaturahmi tapi ikut membahas survei dan rencana investasi di Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT) dan sektor pariwisata. Pertemuan ini jadi sinyal kuat kalau arus modal asing ke Probolinggo makin terbuka lebar.

Ketertarikan Investor China terhadap KIHT Probolinggo 2025

Dalam pertemuan tersebut, Gus Haris ditemani jajaran TP2D, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Kepala DKUPP, Bapelitbangda, hingga Kabag Perekonomian dan SDA. Diskusinya mengalir lancar, fokus ke percepatan pertumbuhan industri dan wisata.

Investor China menunjukkan minat besar pada KIHT yang berada di Desa Sumberrejo, Kecamatan Paiton. Lokasinya dinilai sangat strategis dan punya lahan luas untuk pengembangan industri tembakau skala besar.

President Director PT Adhi Sun Fund, Qin Kebo, bahkan menegaskan kalau Probolinggo punya potensi kuat untuk jadi pusat industri hasil tembakau di Indonesia.

Menurutnya, KIHT tidak hanya menarik untuk industri, tetapi juga punya peluang integrasi dengan sektor wisata kombinasi menarik untuk menciptakan ekonomi daerah yang lebih kompetitif.

Baca juga: Fatayat NU Kota Kraksaan Lantik 351 Kader

Kesan Positif dan Peluang Investasi China Probolinggo 2025

Kunjungan perdana ini bikin investor China terkesan dengan Probolinggo. Mereka melihat peluang besar bukan hanya di tembakau, tapi juga agrikultur sampai energi.

Qin Kebo menyebut bahwa tanah Probolinggo cocok untuk berbagai komoditas. Bahkan ia mencontohkan nilai tinggi tanaman melati di China yang bisa mencapai 4 miliar rupiah per hektar. Jika semua berjalan mulus, mereka siap masuk ke sektor energi dan infrastruktur.

Artinya, potensi investasi di Probolinggo bisa melebar jauh dari tembakau, energi, infrastruktur, hingga florikultura bernilai tinggi.

Baca juga: Probolinggo Marching Championship 2025 Meriahkan HUT PGRI ke-80 dan HGN

Dukungan Pemkab dan Prospek Investasi China Probolinggo 2025

Gus Haris menyambut hangat ketertarikan investor tersebut. Menurutnya, Pemkab Probolinggo terus membuka ruang investasi yang punya dampak langsung bagi masyarakat.

Ia juga menjelaskan bahwa sebelumnya delegasi dari Jakarta sudah berkunjung ke wilayah seperti Shenzhen dan Guangdong. Kunjungan investor China kali ini menjadi balasan untuk melihat langsung wilayah Probolinggo.

Dengan karakter geografis yang lengkap dari 0 sampai 2.500 mdpl Probolinggo menawarkan keunggulan yang jarang dimiliki daerah lain. Ini jadi magnet besar buat calon investor nasional maupun internasional.

Baca juga: Ranu Sentong Kembali Hidup Dari Fun Fishing hingga Peresmian Aplikasi Jelita

Harapan untuk Petani dan Perekonomian Lokal

Gus Haris berharap investasi di KIHT bisa memberi dampak langsung kepada petani tembakau. Mulai dari stabilitas harga jual, peningkatan nilai tambah lewat hilirisasi, hingga membuka lapangan pekerjaan baru. Ia optimistis langkah ini bakal memperkuat ketahanan ekonomi daerah dan menggerakkan banyak sektor lain seperti wisata, industri, hingga ketahanan pangan.

Baca juga: DPRD Kota Probolinggo Bahas Penyesuaian Anggaran Fraksi dalam Raperda APBD 2026

Survei Lapangan KIHT, Ranu Segaran, Gending, hingga Bromo

Sebelum bertemu Gus Haris, para investor sudah lebih dulu turun ke lokasi KIHT. Mereka melihat langsung kesiapan lahan, akses, dan potensi pengembangan area industri tembakau. Setelah pertemuan resmi, investor melanjutkan survei ke:

  • Kawasan wisata Ranu Segaran, Kecamatan Tiris
  • Area industri di Gending
  • Objek wisata Bromo

Survei ini jadi tahap penting untuk menilai kelayakan investasi dan mematangkan rencana penanaman modal jangka panjang. Dengan langkah-langkah konkret ini, Probolinggo semakin dekat untuk menjadi pusat industri dan investasi baru di Jawa Timur. (duh/dny)