SUARAGONG.COM – Selamat tahun Baru dan selamat datang juga kaenaikan Pajak PPN 12 Persen. Pemerintah telah menetapkan kenaikan PPN sebesar 12 persen dari s11 persen, Dimana telah di umumkan ada akhir tahun 2024 lalu. Kebijakan ini menimbulkan pro dan kontra, terutama di kalangan masyarakat menengah ke bawah yang menganggap langkah tersebut menambah beban ekonomi. Para Gamer juga mulai merasakan pertambahan PPN di beberapa Platform Game dan Digital lainnya.
Imbas Kenaiakan PPN dalam Dunia Digital: Transaksi dan Pembelian Game
Menteri Keuangan Sri Mulyani, melalui unggahan di Instagram pribadinya, menjelaskan bahwa kenaikan PPN 12% tidak berlaku untuk semua jenis barang dan jasa. Barang-barang yang terpengaruh adalah kategori mewah seperti pesawat pribadi, kapal pesiar, dan properti bernilai di atas Rp30 miliar. Namun, sektor digital seperti pembelian game tetap terkena dampaknya?.
Berdasarkan UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU 7/2021), beberapa poin utama yang disampaikan adalah:
- Barang dan jasa yang sebelumnya bebas PPN tetap bebas atau dikenai PPN 0%.
- Barang dan jasa yang dikenai PPN 11% tidak mengalami perubahan tarif.
- PPN 12% hanya diterapkan pada barang mewah yang sebelumnya dikenakan PPnBM.
Selain itu, pemerintah juga memberikan berbagai stimulus untuk masyarakat, seperti bantuan beras, diskon listrik, hingga pembebasan PPh final bagi UMKM dengan omzet di bawah Rp500 juta per tahun.
Namun, dalam di ranah digital, banyak para gamer yang mulai merasakan perubahan tarif Imbas PPN ini. Khususnya pada platform seperti Steam, Epic Games, dan Google Play Store. Dimana ditetapkan peubahan tax atau pajak menjadi 12 persen.
Strategi Platform Digital Menghadapi Kenaikan PPN
Namun, para pihak Platform game seperti Steam dan Epic Games telah menerapkan tarif pajak baru dengan cara cerdas: Yang mana menyesuaikan harga dasar sebelumnya agar harga final tetap kompetitif bila sudah ada perubahan PPN ini. Langkah ini memastikan loyalitas pengguna di indonesia tetap terjaga meski PPN naik. Gamer Indonesia pun merasa lega karena pengeluaran untuk game tidak melonjak signifikan.
Berbeda dengan Steam dan Epic Games, Google Play Store menerapkan PPN 12% tanpa pengumuman resmi. Dampaknya terlihat dari perubahan harga aplikasi dan pembelian dalam aplikasi yang kini sedikit lebih mahal.
Baca Juga : Pemerintah Resmi Umumkan Kenaikan Tarif PPN, Hanya Berlaku untuk Barang Mewah
Kekhawatiran dan Harapan
Bagi gamer dan pelaku industri kreatif di Indonesia, kenaikan PPN menimbulkan kekhawatiran, terutama soal daya beli masyarakat yang bisa terpengaruh. Namun, langkah strategis platform internasional menunjukkan bahwa penyesuaian harga yang bijak dapat meringankan dampak kebijakan ini. (Aye)
Baca Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News.