SUARAGONG.COM – Kapel Sistina resmi ditutup! Berita terbaru dari Vatikan terkait pemilihan paus baru pasca wafatnya Paus Fransiskus. Kapel Sistina resmi ditutup kemarin Kamis (01/05/2025). Menandakan awal dari persiapan konklaf atau pemilihan paus baru.
Baca Juga: Pencapaian Paus Fransiskus: Membawa Gereja Katolik Menuju Era Baru
Persiapan Digelar Cepat, Nama Kardinal Papabile Resmi Dirilis Jelang Konklaf
Persiapan digelar jauh lebih cepat. Menurut Camerlengo (Chamberlain) Vatikan, Kardinal Kevin Farrell, yang juga menjabat sebagai Kardinal dari Amerika Serikat keturunan Irlandia, konklaf akan dimulai seperti tradisi Gereja Katolik yaitu rahasia dan tertutup. Konklaf resmi akan dilaksanakan pada 7 Mei mendatang.
Baca Juga: Apa Itu Konklaf di Vatikan?
Selain itu, Vatikan juga telah mengunci dan mengumpulkan semua kardinal yang memiliki hak pilih. Ada sekitar 133 orang kardinal dari seluruh dunia yang bisa memilih paus baru. Termasuk beberapa orang adalah kandidat untuk paus baru. Secara keseluruhan, sebenarnya ada 252 kardinal saat ini.
Baca Juga: Profil Kardinal Ignatius Suharyo: Salah satu Kandidat Pengganti Paus Fransiskus
Kemudian telah dirilis pula para papabile atau kardinal yang berpotensi untuk dipilih dalam konklaf. Ada banyak kardinal populer yang dijagokan, namun berdasarkan head-to-head, para paus terakhir umumnya bukan dari kalangan kardinal yang dijagokan. Seperti Paus Fransiskus dan juga Paus Santo Yohanes Paulus II.
Kardinal Ignatius Suharyo Dari Indonesia Berpotensi Jadi Paus Pertama Dari Negara Mayoritas Muslim dan Asia
Dari puluhan kardinal yang bisa menjadi paus baru, ada nama Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo, SJ. Beliau merupakan kardinal sekaligus Uskup Agung Jakarta, yang juga masih satu ordo dengan mendiang Paus Fransiskus yaitu Ordo Yesuit.
Jika beliau terpilih menjadi paus baru pada konklaf mendatang, beliau akan menjadi paus pertama dari belahan dunia timur dan yang pertama dari negara mayoritas muslim mewakili Indonesia.
Baca Juga: Apa itu Sede Vacante dalam Gereja Katolik Roma?
Hal tersebut akan sangat epik mengingat populasi Umat Katolik di Indonesia yang cukup kecil, hanya mencapai 3 persen dari populasi keseluruhan atau 12 juta umat dari 270 juta warga Indonesia.
Sekaligus akan menjadi penerus warisan Paus Fransiskus dalam menciptakan wajah Gereja Katolik yang inklusif dan terbuka dengan perbedaan dan kesetaraan ekonomi-sosial global.
Dengan kata lain, jika Kardinal Ignatius Suharyo dipilih menjadi paus baru, akan mewakili Indonesia pula dalam dunia khususnya Umat Katolik. (PGN)
Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News