Kebijakan Bulog Serap Beras Dinilai Merugikan Petani

Ft : Kebijakan Bulog Serap Beras Dinilai Merugikan Petani, Ds : Fz

Share

Suaragong.com – Kebijakan Perum Bulog yang lebih memprioritaskan penyerapan beras daripada gabah berpotensi merugikan petani. Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), Yadi Sofyan Noor. Ia mengungkapkan bahwa keputusan Bulog untuk membeli beras langsung, bukannya gabah, membuat petani menjual gabah dengan harga murah kepada tengkulak. Hal ini mengakibatkan petani kehilangan kesempatan untuk mendapatkan harga yang lebih layak. Selain itu mengurangi nilai tambah yang seharusnya dapat dinikmati oleh mereka.

Yadi juga menyampaikan kekhawatirannya bahwa kebijakan ini bisa melemahkan semangat petani untuk terus memproduksi, karena mereka merasa hasil kerja keras mereka tidak dihargai. Jika kondisi ini terus berlanjut, sektor pertanian bisa menghadapi penurunan produktivitas yang berisiko menghambat pencapaian swasembada pangan.

Sebagai solusi, Yadi mengusulkan agar Bulog menyerap gabah, yang lebih mudah disimpan dalam jangka panjang dan kualitasnya dapat diolah menjadi beras dengan standar yang lebih baik. Kebijakan ini juga memberi Bulog kendali penuh atas pengolahan dan distribusi beras.

Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan Perum Bulog, Arwakhudin Widiarso, menyebutkan bahwa Bulog menargetkan penyerapan 1,4 juta ton beras pada puncak panen raya di Maret-April mendatang, sesuai penugasan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas).

Baca Juga : Bulog Klarifikasi Soal Harga Gabah di Bawah HPP

Jangan Lupa ikuti terus Informasi, Berita artikel paling Update dan Trending Di Media Suaragong !!!. Jangan lupa untuk ikuti Akun Sosial Media Suaragong agar tidak ketinggalan di : InstagramFacebook, dan X (Twitter). (Fz/Sg).

Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News