Suaragong.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan bahwa kebijakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump 2.0, telah menyebabkan disrupsi besar pada nilai tukar di seluruh dunia. Hal tersebut disampaikan dalam konferensi pers Rilis APBN pada Kamis, 13 Maret 2025.
Kebijakan Presiden Trump Menyebabkan Disrupsi pada Nilai Tukar Global
“Terjadi disrupsi akibat berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh Presiden Trump 2.0 dan reaksi dari negara-negara besar, seperti Kanada, Eropa, Republik Rakyat Tiongkok, dan Meksiko.
Kebijakan ini bahkan memicu gejolak pada nilai tukar dan yield di seluruh negara,” ujar Sri Mulyani, seperti yang dikutip dalam Breaking News, Metro TV.
Meskipun demikian, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa Indonesia berhasil menjaga stabilitas ekonomi dengan baik.
Pada tahun 2024, yield SBN 10 tahun dalam mata uang lokal tercatat sebesar 6,8% dan diperkirakan mencapai 7% pada akhir periode.
Menkeu juga menambahkan bahwa kebijakan Trump menimbulkan respons syok berturut-turut pada ekonomi global.
“Ini adalah bulan-bulan yang penuh tantangan. Dengan dampak langsung dari kebijakan yang dikeluarkan oleh Presiden Trump dan respons dari negara-negara lain,” kata Sri Mulyani.
Kendati begitu, Indonesia dapat mengelola dampak tersebut dengan baik, berkat kebijakan yang tepat dan langkah mitigasi yang cepat.
Baca Juga : Google Indonesia Klarifikasi Soal Nilai Tukar Dolar AS yang Tiba-Tiba Jadi Rp 8.170
Jangan Lupa ikuti terus Informasi, Berita artikel paling Update dan Trending Di Media Suaragong !!!. Jangan lupa untuk ikuti Akun Sosial Media Suaragong agar tidak ketinggalan di : Instagram, Facebook, dan X (Twitter). (Fz).
Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News