Gaes !!! Kenaikan Gaji Guru: Mendikdasmen Minta Publik Tunggu Pengumuman

(sumber : ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Share

SUARAGONG.COM – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menegaskan rencana pemerintah untuk menaikan gaji guru di Indonesia. Hal ini ia sampaikan dalam rapat kerja Komisi X DPR bersama Mendikdasmen, Mendiktisaintek, dan Menteri Kebudayaan di Kompleks DPR, Jakarta Pusat.

Meski rencana kenaikan gaji telah diumumkan, Abdul Mu’ti belum memberikan konfirmasi terkait nominal yang akan diterima para guru di seluruh Indonesia. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah saat ini masih merumuskan detail dari kebijakan tersebut dan meminta masyarakat bersabar hingga pengumuman resmi disampaikan.

“InsyaAllah ada kenaikan gaji. Tapi soal besaran jumlahnya, kita tunggu saja pengumuman resminya nanti,” ujar Abdul Mu’ti di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 6 November 2024.

Anggota Komisi X Pertanyakan Kriteria Guru yang Akan Menerima Kenaikan

Dalam rapat tersebut, Anggota Komisi X DPR, Lalu Hadrian Irfani, mempertanyakan siapa saja yang akan menerima kenaikan gaji ini. Lalu juga meminta klarifikasi apakah kenaikan ini hanya diperuntukkan bagi guru ASN (Aparatur Sipil Negara) atau juga akan mencakup guru honorer serta guru di sekolah swasta.

Lalu juga menyebut besaran kenaikan yang sempat diisukan, yaitu Rp2 juta, dan bertanya apakah semua guru akan mendapatkan tambahan tersebut ataukah hanya yang berstatus PNS. Pertanyaan ini muncul mengingat masih banyak guru di Indonesia yang berstatus honorer dan berpenghasilan rendah.

Jawaban Mendikdasmen: Anggaran Kesejahteraan Guru Telah Masuk Rencana 2025

Merespons pertanyaan tersebut, Abdul Mu’ti mengungkapkan bahwa perhitungan kesejahteraan guru sudah masuk dalam rancangan alokasi anggaran 2025. Ia menyatakan bahwa peningkatan kesejahteraan bagi guru ASN maupun non-ASN telah dialokasikan dalam anggaran 2025, namun detailnya akan diumumkan dalam waktu dekat.

“Alokasi anggaran kesejahteraan guru sudah kami rencanakan untuk 2025. Besarannya akan disampaikan setelah sidang isbat dilakukan, dan harapannya ini didukung oleh anggota DPR agar kesejahteraan guru, baik ASN maupun non-ASN, bisa meningkat,” terang Abdul Mu’ti.

74% Guru Honorer di Indonesia Berpenghasilan di Bawah Rp2 Juta

Salah satu alasan utama di balik dorongan kenaikan gaji adalah rendahnya pendapatan guru, terutama guru honorer. Berdasarkan survei “Kesejahteraan Guru” yang dilakukan oleh Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) dan GREAT Edunesia Dompet Dhuafa pada Mei 2024, tercatat bahwa 74% guru honorer di Indonesia memiliki penghasilan di bawah Rp2 juta per bulan. Dari jumlah tersebut, sekitar 20,5% di antaranya hanya menerima gaji di bawah Rp500 ribu per bulan.

Data tersebut juga menunjukkan bahwa 42% dari seluruh guru di Indonesia memiliki penghasilan di bawah Rp2 juta, dengan 13% di antaranya digaji hanya Rp500 ribu per bulan. Angka ini menjadi perhatian penting dalam kebijakan kesejahteraan guru yang diusulkan.

Baca juga : Pembelajaran Inovatif: Guru di Surabaya Terapkan Metode Pembelajaran Kreatif

“Survei ini menyoroti bahwa masih banyak guru di Indonesia yang hidup dengan penghasilan jauh di bawah standar. Dari seluruh guru, 42 persen berpenghasilan di bawah Rp2 juta per bulan, dan 13 persen lainnya bahkan hanya mendapat Rp500 ribu per bulan,” kata Muhammad Anwar, peneliti IDEAS, dalam keterangan tertulis pada Kamis, 7 November 2024.

Rencana kenaikan gaji ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan guru dan menjadi solusi bagi masalah pendapatan rendah yang masih banyak dihadapi para pengajar di Indonesia. (acs)

 

 

Baca berita terupdate kami lainnya melalui google news