Khofifah Pastikan Kesiapan Listrik dan Internet Jelang TKA Jatim

Gubernur Khofifah meninjau SMAN 6 Surabaya memastikan kesiapan listrik dan internet untuk pelaksanaan Tes Kompetensi Akademik (TKA) di Jawa Timur.

Share

SUARAGONG.COM – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta seluruh satuan pendidikan, khususnya Dinas Pendidikan Jatim, memastikan keamanan pasokan listrik dan kestabilan jaringan internet jelang pelaksanaan Tes Kompetensi Akademik (TKA) pada Senin (3/11/2025).

Gubernur Khofifah Pastikan Kesiapan Listrik Jelang Tes Kompetensi Akademik (TKA)

“Hari ini anak-anak jenjang SMA/SMK/MA akan melaksanakan TKA. Hasilnya nanti bisa menjadi dasar bagi anak-anak untuk masuk perguruan tinggi, maka faktor teknis seperti pasokan listrik harus aman dan jaringan internetnya stabil,” ujar Khofifah usai meninjau pelaksanaan TKA tahap pertama di SMAN 6 Surabaya, Senin (3/11/2025).

Khofifah menekankan bahwa kesiapan teknis maupun nonteknis harus diperhatikan serius — mulai dari perangkat komputer, jaringan internet, ketersediaan listrik, hingga kesiapan mental para siswa.

“Faktor teknis seperti listrik dan jaringan internet sangat berpengaruh. Jangan sampai di tengah pelaksanaan TKA dua hal ini tidak firm, karena akan berdampak pada mental dan konsentrasi anak-anak kita,” katanya.

Cadangan Genset dan Internet di Tiap Sekolah Penyelenggara

Untuk mengantisipasi potensi gangguan, Gubernur Khofifah menginstruksikan Dinas Pendidikan Jatim agar memastikan adanya cadangan daya berupa genset dan jaringan internet yang stabil di seluruh sekolah pelaksana TKA.

“Melalui Pak Kadindik Jatim, saya minta agar provider pendukung jaringan internet di semua sekolah pelaksana TKA tetap terjaga kestabilannya,” lanjutnya.

TKA yang diatur dalam Permendikdasmen Nomor 9 Tahun 2025 bersifat opsional dan bertujuan mengukur capaian akademik peserta didik, menjadi referensi seleksi akademik, serta menjadi bahan pertimbangan masuk perguruan tinggi melalui jalur prestasi.

Pelaksanaan TKA berlangsung dalam tiga gelombang, yakni :

  • 3–4 November untuk gelombang pertama,
  • 5–6 November untuk gelombang kedua, dan
  • 8–9 November untuk jalur pendidikan nonformal seperti Paket C.

Baca Juga : Dana Abadi Pendidikan Diproyeksi Tembus Rp175 Triliun pada 2026

4.323 Satuan Pendidikan dan 390.186 Peserta di Jawa Timur

Di Jawa Timur terdapat 4.323 satuan pendidikan pelaksana TKA dengan total 390.186 peserta. Terdiri dari 171.502 siswa SMA, 218.401 siswa SMK, 283 siswa SLB, dan 16.326 peserta Paket C.

Selain kesiapan teknis, Khofifah juga menyoroti pentingnya kesiapan mental dan kejujuran siswa.

“Tidur cukup, tenang, berdoa, dan jujur saat mengerjakan tes. Hasil TKA akan menjadi potret dari kompetensi yang diperoleh anak-anak,” pesannya.

Ia juga mengingatkan pentingnya peran doa dari orang tua untuk mendukung keberhasilan anak-anaknya.

“Satu lagi yang paling penting, doa orang tua. Anak-anak belajar maksimal, orang tua bantu dengan doa. Insyaallah itu nanti akan ketemu,” pungkasnya. (Wahyu/Aye/sg)