SUARAGONG.COM – Pemerintah Kota Probolinggo lagi-lagi nunjukkin kalau mereka bukan daerah kaleng-kaleng. Tahun ini, mereka dapet apresiasi kece dari Kemendagri di ajang Apresiasi Kinerja Pemerintahan Daerah 2025. Penghargaan ini jadi bukti kalau kinerja pemerintahan Kota Probolinggo makin solid dalam meratakan kesejahteraan dan memperbaiki distribusi pendapatan masyarakat, khususnya sepanjang 2024–2025. Yang bikin makin keren, Probolinggo itu termasuk daerah dengan fiskal rendah. Tapi meski anggaran nggak gede-gede amat, performanya tetep naik terus sampai akhirnya dilirik pemerintah pusat. Respect banget sih.
Penghargaan Bergengsi dari Kemendagri Probolinggo Karena Kinerja Pemerintahan Kota Probolinggo
Dalam pengumuman resmi, Kota Probolinggo dapet skor –0,085 di kategori Penurunan Ketimpangan Kesejahteraan Masyarakat. Buat yang belum ngeh skor minus itu bagus, karena berarti ketimpangan turun. Bandingin sama daerah lain yang malah dapet nilai positif sampai 0,063, yang artinya ketimpangan malah naik. Jadi makin keliatan kan, performa Probolinggo itu bukan kebetulan.
Penghargaan diserahkan langsung sama Mendagri Tito Karnavian, ditemani Peneliti Utama BRIN, Siti Zuhro. Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin, hadir dengan senyum bangga bareng jajaran terkait.
Menurut beliau, penghargaan ini bukan cuma trophy buat dipajang, tapi pengingat kalau tanggung jawab mereka makin besar. Program harus makin tepat sasaran, masyarakat harus makin sejahtera. Gaspol terus pokoknya.
Baca juga: Pasar Murah Probolinggo Diserbu
Indikator Penilaian Dari Kemiskinan sampai Layanan Digital
Kemendagri ngecek banyak indikator penting, mulai dari data kemiskinan, efektivitas bansos, tata kelola pemerintahan, sampai layanan digital. Dan yup, Probolinggo dianggap berhasil menjaga semua aspek itu tetap stabil dan berdampak langsung ke warga.
Layanan digital juga jadi poin plus. Karena jujur aja, akses yang cepat, gampang, dan transparan tuh udah kebutuhan dasar zaman sekarang. Jadi keputusan Probolinggo buat ngembangin layanan online itu langkah yang super strategis.
Kolaborasi antar perangkat daerah juga ikut ngedorong keberhasilan ini. Planning-nya jelas, eksekusi rapi, pengawasan jalan lengkap sudah formula suksesnya.
Baca juga: Peringatan KORPRI ke-54 & DWP ke-26 di Probolinggo
Pesan Mendagri Jadi Pemicu Kompetisi Sehat antar Daerah
Mendagri Tito Karnavian bilang kalau penghargaan ini bukan cuma bentuk apresiasi, tapi pancingan buat daerah lain biar makin kompetitif. Soalnya, kepala daerah itu dipilih langsung sama masyarakat, jadi wajar kalau performanya harus maksimal.
Tahun ini juga makin menarik karena kategori penilaiannya lebih relevan: kemiskinan, pendidikan, kesehatan, tenaga kerja, inflasi, ekonomi, digitalisasi, sampai tata kelola. Intinya, semua hal yang ngaruh langsung ke hidup masyarakat.
Mendagri juga ngingetin pentingnya pengelompokan fiskal daerah. Supaya daerah dengan anggaran kecil nggak dibandingin sama daerah yang dompetnya tebal. Fair play banget.
Baca juga: Kota Probolinggo Sukses Gelar Kejurnas Voli U-19 2025
Ayo Daerah Lain Ikutan Gaspol!
Tito juga motivasi daerah yang belum dapet penghargaan buat jangan insecure. Katanya, ini bukan soal kalah atau menang, tapi soal ibadah dan tanggung jawab ke rakyat. Jadi ayo, berlomba-lomba dalam kebaikan. Pesan ini pas banget buat ngingetin bahwa pembangunan daerah itu perjalanan panjang. Tujuannya cuma satu: masyarakat makin sejahtera dan bahagia. (duh/dny)