SUARAGONG.COM – Saat ini, Indonesia sedang menghadapi tantangan besar dalam hal ketahanan pangan. Untuk mengantisipasi potensi krisis, pemerintah pusat telah menginisiasi program Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional. Dalam mendukung program ini, Kodim 0820 Probolinggo melalui jajaran Koramilnya nggak cuma sekadar mendukung dari jauh, tapi langsung turun ke lapangan, ikut mengolah tanah, menanam, merawat, hingga panen bersama para petani.
Kodim 0820 Probolinggo Bantu Petani Panen: Dukung Ketahanan Pangan
Salah satu yang aktif dalam program ini adalah Koramil 0820/21 Maron. Anggota Koramil, Serka Iwan Poerwanto, menyampaikan bahwa ketahanan pangan nasional itu penting banget.
“Intinya, semua orang harus punya akses ke makanan yang cukup, aman, dan bergizi. Jika ada gangguan di salah satu aspek ini, bisa berpengaruh besar ke kehidupan masyarakat,” ujarnya pada Jumat (14/3/2025).
Pendampingan yang dilakukan mulai dari pengolahan tanah, penanaman, perawatan hingga panen adalah salah satu faktor yang memengaruhi ketahanan pangan nasional. Upaya ini bertujuan untuk memastikan para petani bisa mendapatkan hasil panen yang optimal.
Baca Juga : TNI Terjun Langsung Bantu Petani, Meningkatkan Ketahanan Pangan Nasional
Upaya Pemerintah dalam Ketahanan Pangan
Serka Iwan juga menjelaskan bahwa pemerintah pusat sudah menyiapkan berbagai strategi untuk menjaga ketahanan pangan nasional. “Beberapa langkah yang diambil di antaranya adalah membangun dan merehabilitasi jaringan irigasi supaya aliran air ke sawah tetap lancar, membangun bendungan untuk menyimpan cadangan air saat musim kemarau, serta memodernisasi sistem irigasi agar lebih efisien,” katanya. Selain itu, pemerintah juga terus menjaga kebersihan saluran irigasi, mengendalikan impor dan ekspor pangan agar stok pangan tetap terjaga, serta memperkuat infrastruktur pertanian supaya produksi bisa meningkat.
Menurut Serka Iwan, Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk yang besar dan wilayah yang luas. “Jadi, ketahanan pangan itu nggak bisa dianggap remeh. Ada empat komponen utama yang harus diperhatikan, yaitu ketersediaan pangan, stabilitas ketersediaan, aksesibilitas terhadap pangan, dan pemanfaatan pangan,” jelasnya.
Ketahanan pangan itu nggak cuma tanggung jawab pemerintah atau TNI aja, tapi juga semua elemen yang terlibat dalam sektor pertanian. “Mulai dari penyuluh pertanian sampai petani sendiri harus gerak cepat buat menjaga ketahanan pangan nasional,” tegasnya. Kunci dalam Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional adalah meningkatkan produksi. Semua sumber daya dan dukungan perlu difokuskan pada peningkatan produksi, baik untuk musim tanam saat ini maupun yang akan datang.
Salah satu tantangan besar yang dihadapi petani saat ini adalah perubahan iklim dan ketersediaan air. Oleh karena itu, modernisasi pertanian sangat diperlukan. “Teknologi seperti sistem irigasi otomatis, pupuk organik, dan bibit unggul bisa membantu meningkatkan hasil panen,” tambahnya.
Baca Juga : Usai Dilantik, Gubernur Khofifah Fokus Efisiensi Ketahanan Pangan
Pendekatan Holistik dari TNI
Keterlibatan TNI dalam program ketahanan pangan ini nggak hanya sekadar membantu di lapangan, tapi juga menerapkan pendekatan holistik. Artinya, mereka mendukung sektor pertanian dari hulu ke hilir, mulai dari penyiapan lahan, proses tanam, hingga pengolahan hasil pertanian.
“TNI juga memastikan bahwa sarana dan prasarana yang dibutuhkan petani tersedia. Ini termasuk bantuan alat pertanian modern, distribusi pupuk yang tepat sasaran, serta pengawasan terhadap jalannya program ketahanan pangan,” jelasnya. (Duh/aye)
Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News