SUARAGONG.COM – Jumlah korban bencana alam berupa banjir dan longsor di beberapa wilayah Sumatera Utara terus bertambah. Polda Sumut merilis data terbaru yang menunjukkan bahwa korban meninggal dunia kini mencapai 43 jiwa, meningkat dari laporan sebelumnya yang berjumlah 34 orang.
Korban Banjir Sumut Bertambah Jadi 43 Jiwa, 88 Warga Masih Hilang
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Ferry Walintukan, mengatakan total keseluruhan warga terdampak mencapai 212 orang, yang tersebar di 12 kabupaten/kota di Sumut.
“Terdiri dari 43 orang meninggal dunia, 81 luka-luka, serta 88 orang masih dalam pencarian,” ungkap Ferry, dikutip Kamis (27/11/2025).
Bencana banjir dan longsor yang terjadi sejak beberapa hari terakhir membuat ribuan warga terpaksa meninggalkan rumah mereka.
Menurut data Polda Sumut, sebanyak 1.168 warga mengungsi ke berbagai titik yang dinilai lebih aman. Sejumlah fasilitas umum pun mulai difungsikan sebagai lokasi penampungan sementara.
Baca Juga : Banjir Meluas di Aceh Utara, 44 Ribu Warga Terdampak
Komunikasi Putus, Penanganan Terkendala
Pemerintah pusat turut turun tangan mempercepat penanganan bencana di Sumatra, khususnya di Sumut, Sumbar, dan Aceh. Namun proses koordinasi menghadapi kendala karena banyak wilayah terdampak mengalami putusnya jalur komunikasi dan listrik.
Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya, mengatakan pemulihan akses menjadi prioritas utama. Ia menuturkan beberapa kepala daerah bahkan kesulitan mengakses wilayahnya sendiri.
“Ada Wali Kota Langsa yang tidak bisa mengakses daerahnya karena saluran komunikasi masih terputus,” ujarnya di kompleks Istana Negara.
Pemerintah telah mengirim Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Safrizal, untuk memonitor langsung situasi di lapangan. Selain itu, koordinasi dilakukan bersama PLN, operator telekomunikasi, dan Kementerian Kominfo guna mempercepat perbaikan infrastruktur vital.
Baca Juga : Hujan Deras Picu Banjir di Ampelgading, Puluhan Rumah Tergenang
Prioritas Saat Ini: Pulihkan Akses & Energi
Selain evakuasi, pemerintah menekankan pentingnya memulihkan jaringan listrik dan komunikasi agar penanganan bencana dapat berjalan lebih efektif.
“Perbaikan jalur komunikasi yang paling utama agar koordinasi dan penyaluran bantuan lebih cepat,” jelas Bima Arya.
Hingga saat ini, tim gabungan dari TNI, Polri, BPBD, Basarnas, relawan, dan masyarakat masih terus melakukan pencarian puluhan warga yang belum ditemukan. (Aye)