Kota Probolinggo Mantapkan Strategi Adipura 2025

Para pejabat menghadiri FGD Tindak Lanjut Konsep Baru Adipura 2025 di Aula DLH Kota Probolinggo, Kamis (31/7/2025) (Duh).

Share

SUARAGONG.COM – Dalam upaya memperkuat komitmen dan peran aktif pemerintah daerah dalam pengelolaan sampah. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Probolinggo menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Tindak Lanjut Konsep Baru Adipura 2025”. Digelar pada Kamis siang (31/7/2025), bertempat di Aula DLH Kota Probolinggo.

Kota Probolinggo Mantapkan Strategi Adipura 2025 Lewat FGD Lintas Sektor

Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam menyatukan persepsi lintas sektor mengenai kebijakan pengelolaan lingkungan hidup yang lebih terukur, adaptif, dan kolaboratif. Hadir dalam FGD tersebut Staf Ahli Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan Slamet Swantoro, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Wawan Soegiyanto, para camat, mitra lingkungan, serta perwakilan perangkat daerah terkait.

Wali Kota Probolinggo, dr. H. Aminuddin, turut memberikan arahan penting yang menekankan strategi percepatan persiapan menuju penilaian Adipura tahun 2025, terutama dalam menghadapi skema evaluasi terbaru yang ditetapkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Baca Juga : Ada Revitalisasi Kawasan, Alun Alun Kota Probolinggo Ditutup

22 Titik Pantau Jadi Fokus Penilaian Kementerian

Sebagaimana diketahui, Kota Probolinggo kembali masuk dalam nominasi penerima penghargaan Adipura tahun 2025. Berdasarkan rencana yang telah disusun, terdapat 22 titik pantau yang akan menjadi objek verifikasi dari tim penilai KLHK RI. Penilaian tersebut dijadwalkan berlangsung pada tanggal 4 hingga 5 Agustus mendatang.

Wali Kota Aminuddin mengungkapkan rasa syukur atas pencapaian ini dan menyampaikan optimisme bahwa Kota Probolinggo dapat kembali meraih Adipura, sebagaimana telah dibuktikan melalui berbagai program kebersihan yang telah dijalankan. Di antaranya, program “Probolinggo Bersolek”, penyediaan kendaraan pengangkut sampah (tossa) di tiap RW, serta pembentukan bank sampah sebagai sarana edukasi masyarakat terhadap prinsip reduce, reuse, recycle (3R).

Dilansir Suaragong.com dari Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nomor 1418 Tahun 2025, sistem penilaian Adipura mengalami pembaruan signifikan. Evaluasi terhadap kinerja pengelolaan sampah kabupaten/kota kini dilaksanakan melalui skema yang lebih terstruktur dan komprehensif.

Perubahan ini mencakup indikator baru, mulai dari keterlibatan masyarakat, inovasi kebijakan daerah, hingga peran swasta dalam pengelolaan lingkungan. Dalam arahannya, Wali Kota Aminuddin menekankan pentingnya seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk memetakan tanggung jawab sesuai indikator tersebut.

“Target kita adalah evaluasi di atas skor 73, sebagai syarat utama untuk bisa kembali membawa pulang trofi Adipura,” tegasnya di hadapan para peserta FGD.

Baca JugaProbolinggo Serius Perangi Rokok Ilegal

Perlu Sinkronisasi Lintas Perangkat Daerah

Menghadapi tantangan evaluasi dengan waktu persiapan yang terbatas, pemerintah daerah tetap menaruh optimisme tinggi. Wali Kota Aminuddin menegaskan perlunya sinergi dan sinkronisasi antarsektor guna memastikan kesiapan maksimal.

Untuk itu, ia menginstruksikan diadakannya pertemuan pemantapan lanjutan pada 2 Agustus mendatang sebagai forum terakhir menjelang kedatangan tim penilai. “Mari kita saling bekerja sama dan bersinergi agar trofi Adipura dapat kembali diraih Kota Probolinggo. Saya harap semua perangkat daerah dan pihak terkait dapat memadukan peran masing-masing demi mewujudkan pengelolaan sampah berkelanjutan,” jelas Aminuddin.

Dalam forum tersebut, turut hadir pula Anggota Komisi III DPRD Kota Probolinggo, Robit Riyanto, yang memaparkan materi bertajuk “Bergerak Bersama untuk Adipura Konsep Baru.” Ia mendorong seluruh stakeholder untuk lebih progresif dan adaptif terhadap tantangan kebijakan lingkungan yang terus berkembang.

Menurut Robit, waktu persiapan yang singkat tidak menjadi hambatan asalkan seluruh elemen pemerintahan, komunitas, dan dunia usaha menunjukkan komitmen yang kuat dan bergerak serempak. “Dengan gerak bersama dan semangat kolektif, Kota Probolinggo dapat kembali menorehkan prestasi di tingkat nasional,” ungkapnya dalam sesi diskusi. (Duh)