Kota Probolinggo Perkuat Sinergi Pentahelix: Jadikan Kota Tangguh Bencana

Mubes FPRB Kota Probolinggo perkuat sinergi pentahelix untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mewujudkan kota tangguh bencana. (Duh/Wartawan)

Share

SUARAGONG.COM – Pemerintah Kota Probolinggo terus memperkuat kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana. Salah satu langkah strategisnya yakni melalui Musyawarah Besar Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) yang digelar BPBD Kota Probolinggo di Puri Manggala Bhakti, Jumat (5/12/2025).

Mubes ini menjadi ruang konsolidasi bagi seluruh unsur pentahelix untuk memperkokoh kolaborasi pengurangan risiko bencana yang lebih terarah dan berkelanjutan.

Kota Probolinggo Mantapkan Sinergi Pentahelix: Wujudkan Kota Tangguh Bencana

Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin, hadir langsung didampingi Pj Sekda Rey Suwigtyo, perwakilan BPBD Jatim, Sekjen FPRB Jatim, unsur Forkopimda, serta kepala OPD terkait. Tak hanya pemerintah, sebanyak 60 peserta dari dunia usaha, akademisi, relawan, komunitas, hingga media massa ikut terlibat aktif dalam musyawarah tersebut. Kehadiran lintas sektor ini menegaskan pentingnya pendekatan pentahelix sebagai fondasi ketangguhan daerah.

Kalaksa BPBD Kota Probolinggo, Boedi Harjanto, menjelaskan bahwa pengurangan risiko bencana harus berakar pada peningkatan pemahaman masyarakat, sinergi antarunsur, serta penguatan koordinasi pengelolaan bencana.

“Dengan kolaborasi yang lebih kuat antara pemerintah daerah dan FPRB, upaya pencegahan dan penanganan bencana dapat berjalan lebih efektif dan efisien,” ujarnya.

Baca Juga : Bencana Banjir Sumatera: Bahlil Janji Sikat Tambang Ilegal

Program “Probolinggo Bersolek” Optimalisasi dan Edukasi Kebencanaan

Wali Kota Aminuddin mengingatkan bahwa meski Kota Probolinggo relatif aman dari bencana besar, Kewaspadaan tidak boleh menurun. Fenomena angin Gending selama ini membantu meredam tekanan cuaca. Namun mitigasi harus tetap diperkuat. Ia juga menyinggung program Probolinggo Bersolek yang fokus pada optimalisasi drainase dan peningkatan edukasi kebencanaan. Terutama di lembaga pendidikan.

Aminuddin berharap Mubes FPRB menjadi penguat jaringan mitigasi dan pencegahan. Agar Kota Probolinggo semakin siap menghadapi ancaman kebencanaan.

“Kita adalah kota kecil yang harus bergerak kompak,” tegasnya. (Duh/Aye/sg)