SUARAGONG.COM – Sebagaimana yang kita tahu, Jakarta adalah ibukota Indonesia saat ini hingga IKN jadi. Dan banyak yang membandingkannya dengan ibukota Filipina, Manila. Tapi tahukah kamu bahwa ternyata Manila sedikit lebih baik dari Jakarta?
Berikut Suaragong hadirkan perbandingan antara Jakarta dan Manila. Baik kelebihan, kekurangan, maupun fakta-fakta unik antara Jakarta dan Manila.
Baca Juga: Kanto Lampo Waterfall: Surga Tersembunyi di Bali
Fakta Unik Jakarta dan Manila
Baik Jakarta maupun Manila sebenarnya bukan sebuah kota utuh seperti Kuala Lumpur di Malaysia atau Bangkok di Thailand. Tetapi keduanya lebih kepada kumpulan kota dan menjadi wilayah istimewa dengan tingkat setara provinsi.
Dari Jakarta misalnya, Kita bisa melihat bahwa sebenarnya Jakarta terbagi menjadi 5 kota yaitu Jakarta Utara, Barat, Timur, Selatan, dan Pusat yang masing-masing punya walikotanya sendiri.
Sementara itu, Manila, lebih dikenal di Filipina sebagai Manila Metro, yang merupakan wilayah ibukota dan ekonomi khusus yang mencakup Kota Mandaluyong, Kota Makati, Bonifacio, Pasig, Quezon City, dan beberapa kota kecil yang dijumlah mencapai 17 kota. Wah banyak sekali ya.
Jakarta: Skyscraper Ngikut Alur Jalan Raya
Seperti kota-kota besar di Indonesia, Jakarta memiliki pola melebar dan mengikuti alur jalan untuk pusat ekonominya. Hal ini membuat banyak gedung perkantoran dan perbankan di Jakarta mengikuti alur Jalan Raya seperti misalnya SCBD.
Jakarta: Transportasi Lebih Bersih
Meskipun Jakarta memiliki transportasi umum yang lebih sedikit dan kurang bervariasi dibandingkan Manila, Jakarta memiliki transportasi yang jauh lebih bersih dan rapi.
Selain itu, transportasi umum di Jakarta memiliki tingkat keterlambatan lebih rendah dibandingkan transportasi umum di Manila, Filipina.
Jakarta: Pemukiman Lebih Rapi, Tingkat Keamanan Lebih Tinggi
Baik Jakarta maupun Manila sebagai ibukota negara memiliki permasalahan yang sama terkait pembangunan pemukiman.
Meskipun begitu, Jakarta rupanya jauh lebih layak huni untuk pemukiman penduduk, khususnya dalam konteks gang dan juga pemukiman pinggiran.
Berbeda dengan Manila yang memiliki beberapa pemukiman yang menerobos masuk wilayah pemakaman atau mengikis pinggiran Sungai. Hal tersebut kurang aman untuk ditinggali.
Manila: Skyscraper yang Terpusat Seperti di Amerika Serikat
Berbeda dengan Jakarta, Manila mengikuti pola persebaran gedung terpusat seperti di Amerika Serikat dan negara-negara Eropa. Sehingga kelihatannya, Manila jauh lebih “padat” daripada Jakarta perihal skyscraper.
Manila: Lebih Banyak Tempat Hiburan Malam
Salah satu tempat hiburan malam di Bonifacio, Manila
Sebagai ibukota dari Filipina, yang mayoritas beragama Kristen, Manila tidak memiliki aturan yang membatasi adanya tempat hiburan malam. Disini ada banyak bar, kasino, dan tempat hiburan lainnya yang cukup bebas.
Berbeda dengan Jakarta, yang lebih membatasi terkait tempat hiburan malam ini dan memberlakukan pajak yang lebih tinggi bagi bar ataupun toko yang menjual minuman beralkohol.
Manila: Lebih Banyak Transportasi Publik, Minim Kemacetan
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Manila memiliki banyak transportasi publik. Banyak masyarakat lebih memilih menggunakan transportasi umum karena lebih variatif dan strategis dengan lokasi tempat kerja mereka.
Hanya saja transportasi umum disini memiliki tingkat keterlambatan sedikit lebih tinggi dari Jakarta. Selain itu transportasi di Manila kurang dalam hal kerapian dan kebersihan dibandingkan dengan Jakarta.
Manila: Jalan Lebih Luas
Perbandingan Jalan Raya EDSA (kiri) di Manila, dengan Jalan Raya Sudirman (kanan)
Jalan di Manila cenderung lebih luas daripada di Jakarta, dengan luas rata rata jalan mencapai 22 meter luasnya. Seperti Jalan EDSA, atau Epifanio de Los Santos, yang bersejarah karena menjadi saksi Revolusi 1986 untuk menurunkan Presiden Marcos, memiliki lebar 24 meter.
Berbeda dengan Jakarta, yang rata-rata memiliki lebar 14 meter. Jalan Raya Sudirman memiliki lebar yang cukup luas dengan 16,5 meter.
Manila: Lebih Ramah Pejalan Kaki
Manila lebih ramah untuk pejalan kaki dengan banyaknya akses trotoar atau pedestrian yang lebih luas. Sehingga bagi penduduk dan masyarakat, akan lebih mudah untuk berjalan kaki.
Pedestrian seperti di Makati memberikan banyak fasilitas penunjang seperti tempat duduk, telepon umum, hingga taman jalan yang eksotis dengan gaya kolonial Spanyol.
Itu tadi adalah perbandingan Jakarta dan Manila. Sebagai ibukota dan pusat ekonomi, keduanya merupakan kota yang paling lengkap dan penggerak ekonomi yang utama.
Bagaimana menurutmu? Apakah memang Manila lebih baik dari Jakarta? Atau Jakarta masih lebih baik dalam beberapa aspek? (PGN)
Baca Juga Artikel Berita Terupdate Lainnya dari Suaragong di Google News