Anak Jatim Darurat Medsos?

Literasi Digital Anak Jawa Timur Perlu Diperkuat

Share

SURABAYA, SUARAGONG.COM – Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur, Blegur Prijanggono, menyerap berbagai aspirasi masyarakat saat menggelar reses di Kota Surabaya. Dalam dialog itu, muncul kekhawatiran warga mengenai dampak penggunaan media sosial pada anak-anak. Sebuah isu literasi digital anak yang terus meningkat seiring kemajuan teknologi dan maraknya penggunaan gawai di usia dini.

Kekhawatiran Warga Soal Media Sosial Anak

Blegur mengungkapkan bahwa perkembangan digital membuat anak-anak, termasuk yang masih duduk di sekolah dasar, sudah sangat terbiasa memegang ponsel dan mengakses beragam aplikasi. Menurutnya, banyak aplikasi yang belum memiliki filter ketat, sehingga anak rawan terpapar konten yang tidak sesuai usia.

“Sekarang anak SD saja sudah memegang HP, sementara banyak aplikasi yang filtrasi kontennya terbatas. Karena itu orang tua harus lebih ketat mengontrol putra-putrinya,” ujar politisi Partai Golkar ini.

Kondisi ini memperkuat pentingnya pengawasan keluarga sebagai garda terdepan dalam memberikan perlindungan digital bagi anak-anak.

Baca juga: KPPTI 2025 Dibuka, Dorong Kampus Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi

Literasi Digital Anak Jawa Timur Jadi Prioritas

Menanggapi fenomena tersebut, Blegur menegaskan perlunya memperkuat literasi digital anak Jawa Timur agar mampu menggunakan media sosial secara bertanggung jawab. Ia menilai bahwa pembekalan literasi digital sejak dini merupakan langkah fundamental untuk melindungi anak dari dampak negatif teknologi.

“Kita harus menyiapkan anak-anak agar bijak menggunakan media sosial. Hari ini dampak negatif medsos sangat banyak dan perlu diantisipasi bersama,” tegasnya.

Upaya pembekalan literasi digital tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah, tetapi juga harus melibatkan keluarga dan lingkungan sosial agar pola penggunaan media lebih terarah.

Baca juga: Wali Kota Surabaya Minta Fasilitas Kesehatan Hilangkan Kesenjangan Sosial

Pemerintah Perketat Pengawasan, Keluarga Tetap Jadi Kunci

Blegur juga menyoroti bahwa meskipun pemerintah terus memperketat aturan dan pengawasan terhadap platform digital, peran orang tua tetap menjadi faktor utama dalam menjaga keamanan anak di dunia maya.

“Pemerintah memang memperketat pengawasan aplikasi, tetapi orang tua tetap harus meningkatkan pengawasan. Jangan sampai anak terpengaruh konten yang tidak perlu, termasuk perdebatan yang tidak bermanfaat di media,” imbuhnya.

Dengan pengawasan yang lebih intens, orang tua diharapkan dapat lebih proaktif dalam mendampingi kegiatan digital anak-anaknya.

Baca juga: Drama Tanah EV Surabaya Hampir Tamat

Aspirasi Warga Dibawa ke Pembahasan DPRD Jatim

Pada kesempatan reses ini, Blegur memastikan bahwa seluruh aspirasi warga Surabaya akan dibawa ke DPRD Provinsi Jawa Timur sebagai bahan penyusunan kebijakan terkait perlindungan anak dan pemanfaatan teknologi yang lebih sehat di lingkungan keluarga.

Ia menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan keluarga demi menciptakan ekosistem digital yang aman bagi anak-anak. Penguatan literasi digital anak Jawa Timur diharapkan dapat menjadi langkah konkret dalam membangun generasi yang lebih cerdas, bijak, dan terlindungi di era teknologi. (wahyu/dny)